Sumber Gambar : https://www.kajianpustaka.com/ |
Metode
Resitasi ialah sebuah metode belajar yang dimana guru memberikan tugas kepada
murid- murid untuk mempelajari sesuatu. Selanjutnya, mereka diminta mempertanggung
jawabkan hal- hal yang diperoleh dalam pengerjaan tugas. Guru dapat memberikan
tugas dalam pengerjaan tugas. Guru dapat memberikan tugas dalam bentuk
memperbaiki, memperdalam, mengecek kebenaran informasi, atau menghapal
pelajaran. Pada akhirnya murid diminta untuk menarik kesimpulan.
1.
Tujuan Penggunaan Metode Resistensi
Agar
penggunaan metode resistensi dapat memberikan efek positif di wilayah
pembelajaran, guru perlu memperhatikan, mengarahkan, serta membimbing murid.
Sehingga, tujuan penggunaan metode resitasi dapat dicapai secara efektif dan
efesien. Tugas yang diberikan dapat berwujud memperdalam materi pelajaran atau
bisa juga mengecek bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Hal tersebut berguna
untuk mendorong atau merangsang murid agar aktif belajar, baik secara individu
maupun kelompok.
Adapun
tujuan dari penggunaan metode resitasi dalam proses pembelajaran antara lain
adalah sebagai berikut :
- Mematangkan pengetahuan yang diterima oleh peserta didik
- Mendorong murid untuk mempelajari suatu masalah secara mandiri melalui peroses membaca atau mengerjakan soal- soal.
- Memotovasi muris agar rajin belajar
- Sebagai bahan pelatihan untuk membentuk pengalaman murid dalam mempelajari sesuatu secara terperinci.
- Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada murid
2.
Hal- hal yang Harus Diperhatikan dalam Menerapkan Metode Resitasi
Untuk
menjalankan metode resitasi didalam wilayah pembelajaran, seorang guru harus
memperhatikan beberapa hal berikut ini
- Tugas yang diberikan kepada murid harus berkaitan dengan pelajaran yang telah dipelajari. Sehingga, para murid sanggup mengerjakan tugas tersebut dengan sangat baik sekaligus menghubungkan dengan materi pelajaran.
- Mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada murid dapat diselesaikan ileh karena itu, guru harus memberikan tugas sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan anak didiknya.
- Mengintruksikan kepada murid bahwa tugas yang diberikan harus dikerjakan secara mandiri. Guru harus memberikan penjelasan tugas yang dapat dipahami dengan baik. Sehingga, murid tidak mengalami keraguan atau kebingungan dalam mengerjakannya.
3.
Tahap- tahap Pelaksanaan Metode Resitasi
Munzier
Suparta dan Hery Noer Aly dalam buku buku Metodologi
Pengajaran Agama Islam menyebutkan beberapa tahap yang dilakukan untuk
menjalankan metode resitasi.
- Memberikan tugas kepada murid dengan mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai. Jenis tugas harus tepat serta disampaikan secara jelas agar dapat dipahami sepenuhnya oleh murid.
- Ketika murid melaksanakan tugas, hendaknya guru memberikan bimbingan kepada murid serta melakukan pengawasan. Hal ini berguna untuk mendorong murid segera mengerjakan tugasnya secara mandiri. Hal yang tidak kalah penting ialah meminta murid untuk mencatat hasil- hasil pekerjaan secara sistematis. Melalui cara ini, guru dapat menilai perkembangan murid
- Guru meminta pertanggung jawaban tugas dari murid, baik berwujud lisan maupun tulisan. Dalam menerapkan tahapan ini, guru dapat mengadakan Tanya jawab atau menyelenggarakan diskusi kelas serta menilai hasil pekerjaan murid melalui test ataupun bentuk lain. Melalui adanya mekanisme pertanggung jawaban murid terdorong untuk mengerjakan tugas semaksimal mungkin.
4. Kelebihan Metode Resitasi
- Guru Patut mempertimbangkan didalamnya terkandung beberapa keuggulan berikut pengetahuan yang peroleh murid untuk menerapkan metode pembelajaran resitasi karen melalui hasil belajar, cobaan, atau penyelidikan dapat lebih meresap, tahan lama, dan autentik. Dengan kata lain, murid memahami materi yang telah meresap didalam pikirannya. Hal tersebut berarti memperkecilkan peluang murid melupakanmateri yang dipelajari.
- Memberikan kesempatan murid untuk menigkatkan pengetahuan, berani mengambil inisiatif, bertanggung jawab, serta memiliki pendirian dalam menyelesaikan sutu masalah. Murid lebih yakin dan memahami pelajaran yang diajarkan guru. Bahkan, murid Dapat terdorong untuk lebih memperdalami, memperkaya, atau memperluas wawasan atau memperluas wawasantentang hal-hal yang dipelajari.
- Merangsang murid untuk belajar lebih giat serta mampu menyelesaikan tugas sesuai target. Metode ini sering digunakan guru saat tugas dikerjakan diluar jam sekolah-sebagai pekerjaan rumah. Dengan demikian, murid tidak merasa bosan serta lebih leluasa dalam mengerjakan soal.
5. Kelemahan Metode Resitasi
- Dalam buku konsep dan makna pembelajaran untuk membantu memecahkan problematika dan mengajar, syaiful menyebutkan beberapa kelemahan metode retasi. Pertama, murid sering melakukan penipuan diri dengan cara meniru hasil kerja temannya tanpa menumpuhkan aktivitas belajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa tugas diberikan tanpa pengawasan dari guru. Kedua, tugas yang diberikan sekedar melepaskan tanggung jawab guru. Hal ini tentu akan mempengaruhi kinerja murid dalam menyesuaikan tugas. Tidak jarang guru memberikan tugas yang sukar tanpa memperhatikan kebutuhan riil anak didiknya. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari metode resitasi, Syaiful Sagala menjelaskan bahwa para guru hendaknya menjelaskan tugas dengan baik, memperhatikan perbedaan kemampun murid di dalam kelas, serta memberikan waktu penyelesain tugas secara ceukup. Syaiful Sagala juga menekankan agar tugas yang diberikan guru mampu menarik minat atau perhatian; mendorong murid menempuh proses dan menyampaikan hasil pekerjaan; mengupayakan agar tugas bersifat praktis dan ilmiah;serta menentukan tugas dari hal-hal yang telah dikenal.
Daftar
Rujukan
Setyanto, Ardi N. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar
Mengajar. Jogjakarta : DIVA Press.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.