Beberapa ahli pendidikan memberikan pengertian mengenai
metode eksperimen. Syaiful Bahri Jamarah (1995) menjelaskan bahwa metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana murid melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Sementara
itu, Rostiyah (2001) menjelaskan bahwa metode eksperimen adalah salah satu cara
mengajar dimana murid melakukan percobaan tentang sesuatu, mengamati proses,
menuliskan hasil percobaan, kemudian menyampaikan hasil pengamatan di dalam
kelas untuk dievaluasi guru. Tidak jauh berbeda dari definisi sebelumnya ,
Mulyani Sumantri (1999) menyatakan bahwa metode eksprimen adalah cara belajar
yang melibatkan murid dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil
percobaan. Adapun menurut Schoenherr, metode eksperimen paling sesuai di
terapkan untuk pembelajaran di bidang sains. Sebab, metode ini mampu
mengembangkan kemampuan berfikir serta kreatifitas murid secara optimal. Tidak
hanya itu, murid juga diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep
dalam struktur kognitif untuk selanjutnya diaplikasikan dalam kehidupan.
1. Tujuan
Penerapan Metode Ekaperimen
Penerapan metode eksperimen mempunyai tujuan agar murid
mampu mencari penyelesaian atau jawaban dari segala persoalan yang dihadapi.
Tidak hanya itu, melalui metode ini, murid dilatih untuk berfikir secara ilmiah
atau sistematis. Dengan demikian percobaan yang dilakukan oleh murid dapat
menemukan bukti kebenaran dari teori yang sedang dipelajari.
2. Hal- hal yang harus dilakukan
Sebelum Menggunakan Metode Eksperimen
Pertama , guru harus memberikan kesempatan kepada murid agar
mengalami secara langsung, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis,
membuktikan serta menarik kesimpulan mengenai suatu objek atau keadaan
tertentu.
Kedua , guru harus menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir
murid secara rasional dan ilmiah. Hal yang tidak kalah penting dilakukan oleh
guru ialah memberikan dorongan kepada murid agar mengerrjakan , mengamati,
serta menyimpulkan hasil percobaan secara cermat dan teliti.
3. Kelebihan Metode Eksperimen
a. Melalui metode eksperimen, guru dapat mengajak murid
lebih aktif dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan segala masalah yang dihadapi
oleh murid akan diselesaikan secara langsung melalui oercobaan.
b. Metode ini membuat anak didik lebih percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri dari pada hanya
menerima penjelasan dari guru.
c. Murid lebih terampil dan berpengalaman dalam melakukan
percobaan. Sebab murid akan menempuh langkah- langkah untuk menyelesaikan
permasalahannya.
4. Kelemahan Metode Eksperimen
a. Memerlukan peralatan yang tidak sedikit guna memecahkan
masalah. Ketika alat- alat tidak lengkap, maka dapat berakibat murid tidak
dapat menjalankan percobaan secara sempurna.
b. Metode eksperimen juga memerlukan jangka waktu lama serta
wilayah percobaan yang cukup luas. Hal ini tentunya akan menjadi hambatan
apabila materi pelajaran harus diselesaikan dalam waktu singkat.
c. kesalahan dan kegagalan murid saat melakukan percobaan
sulit di deteksi oleh guru
5. Tahap- Tahap Pelaksanaan Metode
Eksperimen
a. Percobaan Awal
Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang
didemonstrasikan oleh guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini
menampilkan masalah- masalah berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
b. Bimbingan
Guru membimbing murid untuk mengamati suatu masalah yang
harus dipecahkan. Setelah itu, mencatat semua fenomena yang tertangkap oleh
panca indra. Ketika hal tersebut sudah dilakukan, maka murid dapat merumuskan
hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatan.
c. Pembuktian
Tahap selanjutnya adalah kegiatan pembuktian kebenaran dari
dugaan awal yang telah dirumuskan melalui kerja kelompok. Pada tahap ini, murid
diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, kemudian
melaporkan hasilnya. Setelah murid merumuskan dan menemukan konsep yang
dipelajari.
d. Evaluasi
evaluasi merupakan kegiatan terakhir setelah menyelesaikan
sebuh konsep. Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu
murid untuk memahami konsep maupun tulisan, maupun aplikasi di dalam kehidupan. Dengan
kata lain, murid memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberi
contoh, serta menerapkan konsep terkait pokok bahasan.
Daftar
Rujukan
Setyanto, Ardi N. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar
Mengajar. Jogjakarta : DIVA Press.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.