Oleh
: Muhammad Yusuf
Sumber Gambar : Koleksi Pribadi
Alhamdulillah
kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan karunia dan kasih
sayangnya kita masih di pertemukan dengan bulan ramadhan tahun ini. Bulan ramadhan
sungguh merupakan bulan yang baik bagi kita dalam mendulang pahala yang
sebanyak-banyaknya karena, pada bulan ini segala bentuk amal ibadah yang kita
kerjakan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Sebagaimana dalam
riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa “Setiap amal yang dilakukan anak Adam akan
dilipat gandakan. Satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh sampai tujuh
ratus kali lipat”.
Tentu
alangkah bahagianya jika kita termasuk kedalam orang-orang yang di pertemukan
kembali di bulan ramadhan tahun ini karena mungkin ada beberapa dari kerabat,
teman maupun tetangga kita yang dimana pada ramadhan tahun lalu masih bersama-sama
kita menjalankan segala bentuk amal kebaikan seperti berpuasa , sembahyah
tarawih, dan segala bentuk amalan lainnya, mungkin tahun ini sudah tidak bisa
bersama kita lagi dalam menyambut bulan ramadhan ini karena mungkin dirinya
pada ramadhan ini sedang sakit keras sehingga harus terbaring di tempat tidur
atau mungkin juga ada beberapa di antaranya yang sudah meninggal dunia.
Momentum Membangun Silaturahmi
Hari
esok siapa yang tau, kematian , jodoh , dan pertemuan kesemuanya merupakan
kuasa Allah yang telah ia tuliskan di Lauh Mahfuzh, kita sebagai manusia hanya
bisa berusaha sebaik mungkin dan megisi segala waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.
Di
bulan yang penuh keberkahan ini tentu banyak diantara kita mengisi waktu dan
memanfaatkan momen yang hanya ada di bulan ramadhan ini dengan berbagai jenis
aktivitas yang salah satunya adalah berbuka puasa bersama teman-teman.
Berbuka
puasa bersama teman - teman merupakan sebuah momentum membangun silaturahmi di
bulan ramadhan. Dengan adanya buka puasa bersama tentu dapat memper erat kembali
hubungan dengan sesama teman.
Kebersamaan Bersama XII IPS 1
Alhamdulillah
tepat pada tanggal 24 Juni kemarin penulis baru saja mengikuti kegiatan buka
puasa bersama teman-teman XII IPS 1 SMA N 18 Medan. Kegiatan yang bertemakan “
Bersama Dalam Membangun Kebersamaan “ tersebut sangat mengispirasi penulis
dalam menulis tulisan ini.
Berkumpul
bersama teman-teman semasa SMA tentu dapat memberikan kesan tersendiri bagi
setiap orang yang hadir dalam kegiatan tersebut. Meskipun tidak semua teman-teman
dapat hadir karena memang kesemuanya sudah memiliki aktivitas yang berbeda-beda
seperti bekerja, kuliah dan lain sebagainya, kegiatan tersebut tetap
berlangsung dengan hikmat dan penuh dengan keceriaan.
Beberapa
teman yang sangat tidak terduga-duga kedatangannya menambah haru suasana.
Adapun saat-saat itu adalah saat dimana Alvin Marbun datang dengan sangat
mengejutkan. Bagi pria bertubuh besar dan berkumis tipis ini, berkumpul dan
berbuka puasa bersama teman-teman merupakan momen yang sangat istimewa baginya
karena hanya pada momen ini lah ia benar-benar bisa berkumpul bersama dengan
teman SMA-nya, jika di hari-hari biasa
ia harus kuliah dan menjalankan aktivitas lainnya di luar kampus, sehingga
menutup kemungkinan baginya untuk bisa berkumpul. Lain lagi jarak kosnya yang jauh
sangat menyulitkannya untuk dapat mengunjungin teman-temannya tersebut.
Tambahnya meskipun berbuka puasa adalah kegiatan para muslim yang berpuasa di
siang hari ia tetap ikut andil dalam kegiatan tersebut. Baginya perbedaan Agama
tidaklah menjadi masalah, toh teman-teman yang muslim juga tidak
mempermasalahkan itu bahkan teman-teman yang muslim juga sangat berharap teman-teman
yang non muslim seperti dirinya juga dapat hadir dalam acara tersebut jawabnya.
Penulis
juga sangat sependapat atas apa yang di katakana oleh Alvin. Berbuka puasa
bersama di ramadhan ini merupakan momen yang sangat istimewa dan tepat, untuk berkumpul
bersama dan membangun silaturahmi dengan sesama teman. Dengan bersilaturahmi
maka kita akan menyambung kembali apa yang selama ini tidak pernah kita rajut
seperti komunikasi, persahabatan, dan masa-masa indah saat kita duduk di bangku sekolah.
Silaturahmi
juga dapat menjadi sebuah wadah bagi kita untuk saling bertukar pengalaman,
informasi, dan lain sebagainya. Bahkan
di sebuah hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa
Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang ingin rizkinya diperluas dan umurnya
ditambah, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi”.
Dari
hadist di atas kita dapat melihat bahwa dengan melakukan silaturahmi maka Allah
akan membukakan dua buah pintu bagi kita, pintu pertama yaitu pintu rizki dan
pintu yang kedua adalah pintu panjang umur. Untuk pintu yang pertama yaitu
pintu rizki dapat kita ilustrasikan bahwa ketika kita bersilaturahmi maka kita
akan berjumpa dengan teman – teman kita, dengan adanya perjumpaan maka timbulah
komunikasi. Komunikasi tersebut bisa bermacam - macam bentuknya tergantung dari
bagaimana arah percakapan yang kita perbincangkan, bisa jadi mungkin arahnya ke
pekerjaan. Bagi kita yang belum memiliki pekerjaan mungkin melalui komunikai
tersebut teman kita bisa membantu kita dalam mencari dan bahkan memberikan
pekerjaan sehingga dapat membuka pintu rizki bagi kita, atau mungkin anda
adalah seorang pembisnis yang ingin melakukan ekspansi usaha mungkin saja
dengan adanya silaturahmi pintu rejeki itu terbuka melalui teman anda yang setelah
pertemuan dan percakapan tersebut menjadi tertarik dan ingin ikut andil dalam
bisnis anda.
Dan
untuk pintu kedua yaitu pintu panjang umur. Berbicara soal panjang umur teman –
teman boleh meragukan ilustrasi maupun contoh yang penulis sajikan, maklum saja
pengetahuan dan ilmu agama penulis masih sangat jauh dari kata cukup. Berbicara
soal panjang umur tentu pertanyaan yang pertama muncul di dalam benak kita
adalah bagaimana bisa ? pasalnya sebagaimana yang kita ketahui dan di awal
tulisan ini dikatakan bahwa kematian merupakan sesuatu yang sudah di takdirkan
bahkan sebelum seseorang terlahir ke dunia ini. Dalam hal ini penulis tidak mau
menyanggah itu dan tidak ingin membahasnya lebih dalam tapi anda pasti pernah
melihat bahwa tidak sedikit orang yang sedang sakit dan meninggal di rumah
sakit sesaat setelah kerabat atau tetangga maupun temannya menjenguknya. Dalam hal
ini sesungguhnya kita bisa memetik sebuah hikmah bahwa Allah memberikannya
waktu untuk bertemu dengan orang yang menjenguknya karena mungkin saja dia bisa
meninggal lebih awal sebelum itu. Benar atau tidak, mungkin hanya itulah yang bisa penulis ilustrasikan
dan untuk segala kekeliruan dan kesalahan penulis dalam memberikan ilustrasi,
penulis mohon maaf kepada teman – teman semua dan penulis meminta ampun kepada
Allah SWT karena sesungguhnya kebenaran hanyalah pada-Nya, sembari kita juga
harus tetap mempercayai bahwa silaturahmi sesungguhnya dapat membuka pintu
rezeki dan memanjangkan umur seseorang.
Dari
apa yang telah di paparkan diatas tentulah
sangat banyak manfaat yang dirasa dari bersilaturahmi, lantas mengapa terkadang
kita merasa malas meluangkan waktu untuk melaksanakanya ? Atau mungkin sesungguhnya
kita masih memilih-milih teman untuk bersilaturahmi ?. Dalam hal ini, kedua
pertanyaan tersebut tentu merupakan
sebuah pertanyaan sederhana yang harus kita jawab jauh di dalam hati kecil yang
kita miliki, karena tidak ada yang lebih bisa berkata yang sebenarnya kecuali
hati.
Tak
lupa, rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya penulis ucapkan kepada Junial,
dan Agus yang dengan kerelaan hati dan kerja keras mereka berdua sehingga acara
buka puasa bersama kemarin dapat terlaksana. Tidak ada sesuatu yang dapat
penulis, maupun teman-teman berikan sehingga mampu membalas jasa dan usaha
mereka berdua selain doa “Smoga mereka selalu dalam lindungan dan karunianya
Allah SWT”.
Dan
tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah hadir
dalam acara tersebut. Terimakasih kepada Askhar, Bayu, Luis, Alvin, Alfandi dan
teman Alvin yang penulis lupa namanya karena telah hadir dan menambah keceriaan
dalam acara tersebut. Dan buat teman- teman yang belum bisa hadir semoga tahun
depan sekiranya dapat hadir dan berkumpul bersama.
***
Tak
terasa sudah entah berapa lama penulis berusaha menyelesaikan tulisan ini.
Malam demi malam penulis lewati untuk mengerjakan tulisan ini, gangguan demi
gangguan juga penulis lewati, seperti misalnya ketika tadi malam Alfandi sebut
saja sang pencipta gangguan dalam tulisan ini mendadak mengajak penulis untuk
dapat menemaninya membeli baju lebaran dan tak tanggung-tanggung kalau boleh
teman – teman tau demi memperoleh dua model baju alfandi membawa penulis sampai
pukul setengah tiga pagi, namun untungnya penulis bukanlah korban tunggal dalam
teragedi tersebut karena malam itu Luis dan Ozi juga turut ikut bersama kami.
Ozi
??? siapa ya ? dalam tulisan kali ini
tak lupa penulis memperkenalkan seseorang bernama Ozi yang tak lain adalah
teman penulis sejak SD. Alhamdulilah berkat silaturahmi yang terjaga dengan
baik, penulis masih berteman baik dan dekat dengannya hingga saat ini.
Tak
henti-hentinya mungkin penulis mengulas silaturahmi, Sepenggal cerita
perkenalan diatas merupakan gambaran dari manfaat silaturahmi. Berkat
silaturahmilah penulis dan Ozi masih berteman baik sampai saat ini. Maka dari
itu mari sama-sama kita tingkatkan dan per erat hubungan silaturahmi baik itu
dengan saudara, tetangga, maupun teman-teman masa lalu sebagaimana dengan judul
kita diatas “Puasa, Momentum Bersama Membangun Silaturahmi” meskipun bulan
puasa sudah hampir berakhir, point terpentingnya yaitu Membangun Silaturahmi
jangan sampai kita tinggalkan seperti bulan puasa yang hampir meninggalkan kita
saat ini. Silaturahmi bisa kita bangun kapan saja dan di bulan apa saja apalagi
sebentar lagi kita memasuki hari Raya Idul Fitri yang notabenenya merupakan
hari dimana sendi-sendi silaturahmi telah mantap bag jembatan yang siap untuk
segera di lalui setiap insan yang ingin menuju kemenagan. Bersama dengan ini
penulis mohon maaf apabila dalam penulisan tulisan ini ada kata-kata yang
melukai hati teman-teman sekalian. Dan juga penulis memohon maaf kepada
teman-teman apabila ada yang namanya dan perannya mungkin tidak penulis
tuliskan dalam tulisan ini. Akhir kata penulis ucapkan selamat menunaikan
ibadah puasa , dan berhubung nanti malam Insya Allah mungkin juga gema takbir
sudah berkumandang maka dengan perantara tulisan ini penulis mengucapkan Minal
Aidin Walfaizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Smoga kita semua senantiasa dalam
lindungan dan karunia Allah SWT. Amin
Selamat
Berhari Raya J
dan terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan saya .
Sumber Gambar : Koleksi Pribadi
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.