Tuesday, July 5, 2016

Ramadhan, Momentum Bersama Membangun Silaturahmi

Oleh : Muhammad Yusuf

 
Sumber Gambar : Koleksi Pribadi

    Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan karunia dan kasih sayangnya kita masih di pertemukan dengan bulan ramadhan tahun ini. Bulan ramadhan sungguh merupakan bulan yang baik bagi kita dalam mendulang pahala yang sebanyak-banyaknya karena, pada bulan ini segala bentuk amal ibadah yang kita kerjakan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Sebagaimana dalam riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa “Setiap amal yang dilakukan anak Adam akan dilipat gandakan. Satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat”.

    Tentu alangkah bahagianya jika kita termasuk kedalam orang-orang yang di pertemukan kembali di bulan ramadhan tahun ini karena mungkin ada beberapa dari kerabat, teman maupun tetangga kita yang dimana pada ramadhan tahun lalu masih bersama-sama kita menjalankan segala bentuk amal kebaikan seperti berpuasa , sembahyah tarawih, dan segala bentuk amalan lainnya, mungkin tahun ini sudah tidak bisa bersama kita lagi dalam menyambut bulan ramadhan ini karena mungkin dirinya pada ramadhan ini sedang sakit keras sehingga harus terbaring di tempat tidur atau mungkin juga ada beberapa di antaranya yang  sudah meninggal dunia.

Momentum Membangun Silaturahmi
    Hari esok siapa yang tau, kematian , jodoh , dan pertemuan kesemuanya  merupakan kuasa Allah yang telah ia tuliskan di Lauh Mahfuzh, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha sebaik mungkin dan megisi segala waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

    Di bulan yang penuh keberkahan ini tentu banyak diantara kita mengisi waktu dan memanfaatkan momen yang hanya ada di bulan ramadhan ini dengan berbagai jenis aktivitas yang salah satunya adalah berbuka puasa bersama teman-teman.

    Berbuka puasa bersama teman - teman merupakan sebuah momentum membangun silaturahmi di bulan ramadhan. Dengan adanya buka puasa bersama tentu dapat memper erat kembali hubungan dengan sesama teman.  

Kebersamaan Bersama XII IPS 1
    Alhamdulillah tepat pada tanggal 24 Juni kemarin penulis baru saja mengikuti kegiatan buka puasa bersama teman-teman XII IPS 1 SMA N 18 Medan. Kegiatan yang bertemakan “ Bersama Dalam Membangun Kebersamaan “ tersebut sangat mengispirasi penulis dalam menulis tulisan ini. 

    Berkumpul bersama teman-teman semasa SMA tentu dapat memberikan kesan tersendiri bagi setiap orang yang hadir dalam kegiatan tersebut. Meskipun tidak semua teman-teman dapat hadir karena memang kesemuanya sudah memiliki aktivitas yang berbeda-beda seperti bekerja, kuliah dan lain sebagainya, kegiatan tersebut tetap berlangsung dengan hikmat dan penuh dengan keceriaan.

    Beberapa teman yang sangat tidak terduga-duga kedatangannya menambah haru suasana. Adapun saat-saat itu adalah saat dimana Alvin Marbun datang dengan sangat mengejutkan. Bagi pria bertubuh besar dan berkumis tipis ini, berkumpul dan berbuka puasa bersama teman-teman merupakan momen yang sangat istimewa baginya karena hanya pada momen ini lah ia benar-benar bisa berkumpul bersama dengan teman SMA-nya,  jika di hari-hari biasa ia harus kuliah dan menjalankan aktivitas lainnya di luar kampus, sehingga menutup kemungkinan baginya untuk bisa berkumpul. Lain lagi jarak kosnya yang jauh sangat menyulitkannya untuk dapat mengunjungin teman-temannya tersebut. Tambahnya meskipun berbuka puasa adalah kegiatan para muslim yang berpuasa di siang hari ia tetap ikut andil dalam kegiatan tersebut. Baginya perbedaan Agama tidaklah menjadi masalah, toh teman-teman yang muslim juga tidak mempermasalahkan itu bahkan teman-teman yang muslim juga sangat berharap teman-teman yang non muslim seperti dirinya juga dapat hadir dalam acara tersebut jawabnya.

    Penulis juga sangat sependapat atas apa yang di katakana oleh Alvin. Berbuka puasa bersama di ramadhan ini merupakan momen yang sangat istimewa dan tepat, untuk berkumpul bersama dan membangun silaturahmi dengan sesama teman. Dengan bersilaturahmi maka kita akan menyambung kembali apa yang selama ini tidak pernah kita rajut seperti komunikasi, persahabatan, dan masa-masa indah saat  kita duduk di bangku sekolah.

    Silaturahmi juga dapat menjadi sebuah wadah bagi kita untuk saling bertukar pengalaman, informasi, dan lain sebagainya.  Bahkan di sebuah hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang ingin rizkinya diperluas dan umurnya ditambah, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi”. 

    Dari hadist di atas kita dapat melihat bahwa dengan melakukan silaturahmi maka Allah akan membukakan dua buah pintu bagi kita, pintu pertama yaitu pintu rizki dan pintu yang kedua adalah pintu panjang umur. Untuk pintu yang pertama yaitu pintu rizki dapat kita ilustrasikan bahwa ketika kita bersilaturahmi maka kita akan berjumpa dengan teman – teman kita, dengan adanya perjumpaan maka timbulah komunikasi. Komunikasi tersebut bisa bermacam - macam bentuknya tergantung dari bagaimana arah percakapan yang kita perbincangkan, bisa jadi mungkin arahnya ke pekerjaan. Bagi kita yang belum memiliki pekerjaan mungkin melalui komunikai tersebut teman kita bisa membantu kita dalam mencari dan bahkan memberikan pekerjaan sehingga dapat membuka pintu rizki bagi kita, atau mungkin anda adalah seorang pembisnis yang ingin melakukan ekspansi usaha mungkin saja dengan adanya silaturahmi pintu rejeki itu terbuka melalui teman anda yang setelah pertemuan dan percakapan tersebut menjadi tertarik dan ingin ikut andil dalam bisnis anda. 

    Dan untuk pintu kedua yaitu pintu panjang umur. Berbicara soal panjang umur teman – teman boleh meragukan ilustrasi maupun contoh yang penulis sajikan, maklum saja pengetahuan dan ilmu agama penulis masih sangat jauh dari kata cukup. Berbicara soal panjang umur tentu pertanyaan yang pertama muncul di dalam benak kita adalah bagaimana bisa ? pasalnya sebagaimana yang kita ketahui dan di awal tulisan ini dikatakan bahwa kematian merupakan sesuatu yang sudah di takdirkan bahkan sebelum seseorang terlahir ke dunia ini. Dalam hal ini penulis tidak mau menyanggah itu dan tidak ingin membahasnya lebih dalam tapi anda pasti pernah melihat bahwa tidak sedikit orang yang sedang sakit dan meninggal di rumah sakit sesaat setelah kerabat atau tetangga maupun temannya menjenguknya. Dalam hal ini sesungguhnya kita bisa memetik sebuah hikmah bahwa Allah memberikannya waktu untuk bertemu dengan orang yang menjenguknya karena mungkin saja dia bisa meninggal lebih awal sebelum itu. Benar atau tidak,  mungkin hanya itulah yang bisa penulis ilustrasikan dan untuk segala kekeliruan dan kesalahan penulis dalam memberikan ilustrasi, penulis mohon maaf kepada teman – teman semua dan penulis meminta ampun kepada Allah SWT karena sesungguhnya kebenaran hanyalah pada-Nya, sembari kita juga harus tetap mempercayai bahwa silaturahmi sesungguhnya dapat membuka pintu rezeki dan memanjangkan umur seseorang.

    Dari apa yang telah di paparkan diatas  tentulah sangat banyak manfaat yang dirasa dari bersilaturahmi, lantas mengapa terkadang kita merasa malas meluangkan waktu untuk melaksanakanya ? Atau mungkin sesungguhnya kita masih memilih-milih teman untuk bersilaturahmi ?. Dalam hal ini, kedua pertanyaan tersebut tentu  merupakan sebuah pertanyaan sederhana yang harus kita jawab jauh di dalam hati kecil yang kita miliki, karena tidak ada yang lebih bisa berkata yang sebenarnya kecuali hati. 

   Tak lupa, rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya penulis ucapkan kepada Junial, dan Agus yang dengan kerelaan hati dan kerja keras mereka berdua sehingga acara buka puasa bersama kemarin dapat terlaksana. Tidak ada sesuatu yang dapat penulis, maupun teman-teman berikan sehingga mampu membalas jasa dan usaha mereka berdua selain doa “Smoga mereka selalu dalam lindungan dan karunianya Allah SWT”.

    Dan tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah hadir dalam acara tersebut. Terimakasih kepada Askhar, Bayu, Luis, Alvin, Alfandi dan teman Alvin yang penulis lupa namanya karena telah hadir dan menambah keceriaan dalam acara tersebut. Dan buat teman- teman yang belum bisa hadir semoga tahun depan sekiranya dapat hadir dan berkumpul bersama.

***
    Tak terasa sudah entah berapa lama penulis berusaha menyelesaikan tulisan ini. Malam demi malam penulis lewati untuk mengerjakan tulisan ini, gangguan demi gangguan juga penulis lewati, seperti misalnya ketika tadi malam Alfandi sebut saja sang pencipta gangguan dalam tulisan ini mendadak mengajak penulis untuk dapat menemaninya membeli baju lebaran dan tak tanggung-tanggung kalau boleh teman – teman tau demi memperoleh dua model baju alfandi membawa penulis sampai pukul setengah tiga pagi, namun untungnya penulis bukanlah korban tunggal dalam teragedi tersebut karena malam itu Luis dan Ozi juga turut ikut bersama kami.

    Ozi ??? siapa ya ? dalam tulisan  kali ini tak lupa penulis memperkenalkan seseorang bernama Ozi yang tak lain adalah teman penulis sejak SD. Alhamdulilah berkat silaturahmi yang terjaga dengan baik, penulis masih berteman baik dan dekat dengannya hingga saat ini.

    Tak henti-hentinya mungkin penulis mengulas silaturahmi, Sepenggal cerita perkenalan diatas merupakan gambaran dari manfaat silaturahmi. Berkat silaturahmilah penulis dan Ozi masih berteman baik sampai saat ini. Maka dari itu mari sama-sama kita tingkatkan dan per erat hubungan silaturahmi baik itu dengan saudara, tetangga, maupun teman-teman masa lalu sebagaimana dengan judul kita diatas “Puasa, Momentum Bersama Membangun Silaturahmi” meskipun bulan puasa sudah hampir berakhir, point terpentingnya yaitu Membangun Silaturahmi jangan sampai kita tinggalkan seperti bulan puasa yang hampir meninggalkan kita saat ini. Silaturahmi bisa kita bangun kapan saja dan di bulan apa saja apalagi sebentar lagi kita memasuki hari Raya Idul Fitri yang notabenenya merupakan hari dimana sendi-sendi silaturahmi telah mantap bag jembatan yang siap untuk segera di lalui setiap insan yang ingin menuju kemenagan. Bersama dengan ini penulis mohon maaf apabila dalam penulisan tulisan ini ada kata-kata yang melukai hati teman-teman sekalian. Dan juga penulis memohon maaf kepada teman-teman apabila ada yang namanya dan perannya mungkin tidak penulis tuliskan dalam tulisan ini. Akhir kata penulis ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa , dan berhubung nanti malam Insya Allah mungkin juga gema takbir sudah berkumandang maka dengan perantara tulisan ini penulis mengucapkan Minal Aidin Walfaizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Smoga kita semua senantiasa dalam lindungan dan karunia Allah SWT. Amin

Selamat Berhari Raya J dan terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan saya . 



Sumber Gambar : Koleksi Pribadi

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.