Sunday, May 1, 2016

Pembekalan (Pendidikan berbasis keunggulan lokal) Menuju Indonesia Emas 2025



Oleh : Muhammad Yusuf


 
Sumber Gambar: archive.kaskus.co.id

 
Bagi setiap orang yang ingin bertamasia maka satu hal yang sangat penting selain transportasi adalah pembekalan. Untuk orang – orang yang ingin bertamasia biasanya pembekalan bisa berupa makanan, perlengkapan kemping dan lain sebagainya. Namun apakah serupa pembekalan yang di maksud untuk menuju Indonesia emas 2025 ? tentu jawabanya tidak .

Menuju Indonesia emas tahun 2025 tentunya merupakan sebuah perjalanan panjang yang juga butuh pembekalan. Namun pembekalan yang dimaksud adalah (Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal). Menurut Dedi Dwitagama, sekertaris dewan pendidikan Jakarta Pusat (dalam Jamal, 2012), Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi dan lain – lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Dengan penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal diharapkan agar peserta didik dapat menggali dan mampu menciptakan nilai tambah dari segala potensi yang ada di daerahnya sehingga dapat bermanfaat bagi penduduk di daerah tersebut. Mengingat permasalahan selama ini adalah daerah – daerah terpencil kurang terberdayakan, padahal memiliki potensi yang sangat luar biasa jika dapat di kembangkan dengan baik. Masyarakat pedesaan berbondong – bondong pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, akibatnya desa kehilangan orang – orang yang produktif. Dengan hilangnya orang – orang yang produktif, maka dengan demikian hilang pula segala potensi yang ada di desa seperti lahan persawahan, dan sebagaiya yang menjadi terbengkalai tidak terkelola sehingga tidak dapat menberikan nilai tambah  bagi masyarakat. 

Menuju Indonesia emas tahun 2025 bukalnlah hal yang mudah , dan tentunya membutuhkan perencanaan yang benar – benar terencana. Suatu hal yang sangat penting adalah bagaimana merancang generasi – generasi masakini  menjadi generasi – generasi penerus yang berkualitas dimasa yang akan datang. Maka dari itu, pendidikan berbasis keunggulan lokal hadir dan mendorong para siswa agar memiliki keinginan dan kompetensi untuk membesarkan daerahnya. 

Dengan pendidikan berbasis keunggulan lokal para siswa dapat menggali segala potensi yang ada di daerahnya baik potensi alam maupun  manusia sehingga dapat menciptakan nilai tambah bagi desa mereka.
Sementara itu dalam implementasinya dalam pendidikan menurut Jamal (2012), pengembangan kurikulum berbasis keunggulan lokal tidak dimaksudkan untuk mengembangkan menjadi mata pelajaran tersendiri. Akan tetapi, ini dapat di integrasikan dengan mata pelajaran atau bidang studi lain yang relevan dengan keunggulan lokal yang hendak di kembangkan oleh sekolah. Materi berbasis keunggulan lokal dapat di integrasikan dengan  mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok). Didalam mata pelajaran muatan lokal ini peserta didik di ajarkan dengan pelajaran yang materinya membahas tentang keunggulan lokal didaerah mereka masing - masing. Mata pelajaran atau bidang studi yang menjadi sasaran integrasi materi keunggulan lokal yang hendak di kembangkan dalam KTSP tiap sekolah tidaklah sama. Hal itu tergantung pada pilihan keunggulan yang hendak dikembangkan oleh sekolah atau dengan kata lain materi keunggulan lokal yang hendak di kembangkan tiap sekolah tergantung dari lingkungan geografis seperti apa sekolah itu berada. 

Misalkan sekolah X berada di daerah pantai dimana mayoritas penduduk disana adalah melaut maka tidaklah sama materi pengajarannya dengan sekolah Y yang dimana daerah sekolah tersebut terletak di daerah pegunungan. Maka sesuai dengan daerah tempat sekolah X  keunggulan lokal yang mereka gali adalah keunggulan yang bersumber dari laut, adapaun nilai tambah yang dapat mereka hasilkan dari laut tersebut diantaranya adalah mencari ikan, membuat garam, membuat ikan asin, membuat kulit kerang dan siput menjadi gantungan kunci serta mengelolah daerah pesisir pantai menjadi tempat wisata dengan menampilkan budaya lokal masyarakat sekitar dan sebagainya sehingga dapat memiliki manfaat ekonomis bagi mereka. Sementara itu untuk sekolah Y karena lokasi geografisnya berada di wilayah pegunungan maka materi muatan lokalnya lebih di kembangkan kepada sektor pertanian dan menciptakan nilai tambah dari aktifitas pertanian tersebut sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dari yang sebelumnya. 

Dengan adanya mata pelajaran keunggulan lokal yang di masukan kedalam mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) tidak semata - mata menghilangkan pelajaran lainya yang pada umunya seperti matematika, biologi, ekonomi dan lain sebagainya. Matapelajaran umum tetap ada dan dengan capaian dan materi belajar yang di tentukan oleh pemerintah sebagai mana biasanya, hanya saja tambahan mata pelajaran muatan lokal di tambahkan menjadi matapelajaran wajib bagi para siswa, agar para siswa dapat mengembangkan potensi daerahnya masing - masing.

Percaya atau tidak maka dengan penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal tersebut secara langsung peserta didik telah membangkitkan potensi lokal yang selama ini kurang di perhatikan di daerah tersebut menjadi nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar, sehingga masyarakat di desa tersebut tidak perlu untuk merantau ke kota hanya untuk mencari pekerjaan karena di desa mereka sendiri mereka bisa menghasilkan uang dengan memanfaatkan keunggulan lokal yang mereka miliki .

Menuju Indonesia emas tahun 2025 bukalnlah hal yang mudah maka dari itu, Indonesia emas 2025 harus disongsong dengan semangat bekerja dan berprestasi yang berpijak pada kemandirian bangsa.

Sumber daya alam takkan menjadi produk kompetitif tanpa sentuhan sumber daya manusia yang berkualitas, professional, dan transformative (Jamal, 2012).

Melalui program Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) ini diharapkan mampu membekali masyarakat untuk menghadapi segala sesuatu yang mungkin terjadi kedepannya sehingga masyarakat lebih siap untuk bersaing dan menyongsong perubahan baik menuju Indonesia emas tahun 2025. 

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal mampu mengubah pandangan sinis masyarakat pada dunia pendidikan yang hanya bergulat pada teori dan konsep abstrak semata, menjadi sesuatu yang lebih nyata dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masarakat. Maka dari itu, relevansi inilah yang harus ditingkatkan sehingga menjadi kekuatan besar dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin tajam (Jamal,2012). 

Selamat Hari Pendidikan Nasional 02 Mei 2016, Semoga pendidikan di negeri tercinta ini menjadi lebih baik dan terus lebih baik lagi pada hari – hari kedepannya.
Smoga !!


 Sumber Gambar : nasional.republika.co.id


Hasil gambar untuk anak sekolah di pesisir pantai 
Sumber Gambar : pendidikan.id


 


Hasil gambar untuk anak sekolah di pedesaan 
Sumber Gambar :  www.beritasatu.com


 
Sumber Gambar : www.kesekolah.com



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.