Oleh : Muhammad Yusuf
Sumber Gambar: archive.kaskus.co.id
Bagi
setiap orang yang ingin bertamasia maka satu hal yang sangat penting selain
transportasi adalah pembekalan. Untuk orang – orang yang ingin bertamasia biasanya
pembekalan bisa berupa makanan, perlengkapan kemping dan lain sebagainya. Namun
apakah serupa pembekalan yang di maksud untuk menuju Indonesia emas 2025 ?
tentu jawabanya tidak .
Menuju
Indonesia emas tahun 2025 tentunya merupakan sebuah perjalanan panjang yang
juga butuh pembekalan. Namun pembekalan yang dimaksud adalah (Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal). Menurut Dedi Dwitagama, sekertaris dewan pendidikan
Jakarta Pusat (dalam Jamal, 2012), Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi dan lain – lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi
peserta didik. Dengan penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal diharapkan
agar peserta didik dapat menggali dan mampu menciptakan nilai tambah dari segala
potensi yang ada di daerahnya sehingga dapat bermanfaat bagi penduduk di daerah
tersebut. Mengingat permasalahan selama ini adalah daerah – daerah terpencil
kurang terberdayakan, padahal memiliki potensi yang sangat luar biasa jika dapat
di kembangkan dengan baik. Masyarakat pedesaan berbondong – bondong pergi ke kota
untuk mencari pekerjaan, akibatnya desa kehilangan orang – orang yang produktif.
Dengan hilangnya orang – orang yang produktif, maka dengan demikian hilang pula
segala potensi yang ada di desa seperti lahan persawahan, dan sebagaiya yang menjadi
terbengkalai tidak terkelola sehingga tidak dapat menberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Menuju
Indonesia emas tahun 2025 bukalnlah hal yang mudah , dan tentunya membutuhkan
perencanaan yang benar – benar terencana. Suatu hal yang sangat penting adalah
bagaimana merancang generasi – generasi masakini menjadi generasi – generasi penerus yang
berkualitas dimasa yang akan datang. Maka dari itu, pendidikan berbasis
keunggulan lokal hadir dan mendorong para siswa agar memiliki keinginan dan
kompetensi untuk membesarkan daerahnya.
Dengan
pendidikan berbasis keunggulan lokal para siswa dapat menggali segala potensi
yang ada di daerahnya baik potensi alam maupun manusia sehingga dapat menciptakan nilai
tambah bagi desa mereka.
Sementara
itu dalam implementasinya dalam pendidikan menurut Jamal (2012), pengembangan
kurikulum berbasis keunggulan lokal tidak dimaksudkan untuk mengembangkan
menjadi mata pelajaran tersendiri. Akan tetapi, ini dapat di integrasikan
dengan mata pelajaran atau bidang studi lain yang relevan dengan keunggulan
lokal yang hendak di kembangkan oleh sekolah. Materi berbasis keunggulan lokal
dapat di integrasikan dengan mata
pelajaran Muatan Lokal (Mulok). Didalam mata pelajaran muatan lokal ini peserta
didik di ajarkan dengan pelajaran yang materinya membahas tentang keunggulan lokal
didaerah mereka masing - masing. Mata pelajaran atau bidang studi yang menjadi
sasaran integrasi materi keunggulan lokal yang hendak di kembangkan dalam KTSP
tiap sekolah tidaklah sama. Hal itu tergantung pada pilihan keunggulan yang
hendak dikembangkan oleh sekolah atau dengan kata lain materi keunggulan lokal
yang hendak di kembangkan tiap sekolah tergantung dari lingkungan geografis
seperti apa sekolah itu berada.
Misalkan
sekolah X berada di daerah pantai dimana mayoritas penduduk disana adalah
melaut maka tidaklah sama materi pengajarannya dengan sekolah Y yang dimana
daerah sekolah tersebut terletak di daerah pegunungan. Maka sesuai dengan
daerah tempat sekolah X keunggulan lokal
yang mereka gali adalah keunggulan yang bersumber dari laut, adapaun nilai
tambah yang dapat mereka hasilkan dari laut tersebut diantaranya adalah mencari
ikan, membuat garam, membuat ikan asin, membuat kulit kerang dan siput menjadi
gantungan kunci serta mengelolah daerah pesisir pantai menjadi tempat wisata dengan menampilkan budaya lokal masyarakat sekitar dan sebagainya sehingga dapat memiliki manfaat ekonomis bagi
mereka. Sementara itu untuk sekolah Y karena lokasi geografisnya berada di
wilayah pegunungan maka materi muatan lokalnya lebih di kembangkan kepada sektor
pertanian dan menciptakan nilai tambah dari aktifitas pertanian tersebut
sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dari yang sebelumnya.
Dengan adanya mata pelajaran keunggulan lokal yang di masukan kedalam mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) tidak semata - mata menghilangkan pelajaran lainya yang pada umunya seperti matematika, biologi, ekonomi dan lain sebagainya. Matapelajaran umum tetap ada dan dengan capaian dan materi belajar yang di tentukan oleh pemerintah sebagai mana biasanya, hanya saja tambahan mata pelajaran muatan lokal di tambahkan menjadi matapelajaran wajib bagi para siswa, agar para siswa dapat mengembangkan potensi daerahnya masing - masing.
Percaya
atau tidak maka dengan penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal tersebut secara
langsung peserta didik telah membangkitkan potensi lokal yang selama ini kurang
di perhatikan di daerah tersebut menjadi nilai tambah yang bermanfaat bagi
masyarakat sekitar, sehingga masyarakat di desa tersebut tidak perlu untuk
merantau ke kota hanya untuk mencari pekerjaan karena di desa mereka sendiri
mereka bisa menghasilkan uang dengan memanfaatkan keunggulan lokal yang mereka
miliki .
Menuju
Indonesia emas tahun 2025 bukalnlah hal yang mudah maka dari itu, Indonesia
emas 2025 harus disongsong dengan semangat bekerja dan berprestasi yang
berpijak pada kemandirian bangsa.
Sumber
daya alam takkan menjadi produk kompetitif tanpa sentuhan sumber daya manusia
yang berkualitas, professional, dan transformative (Jamal, 2012).
Melalui
program Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) ini diharapkan mampu membekali
masyarakat untuk menghadapi segala sesuatu yang mungkin terjadi kedepannya
sehingga masyarakat lebih siap untuk bersaing dan menyongsong perubahan baik
menuju Indonesia emas tahun 2025.
Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal mampu mengubah pandangan sinis masyarakat pada dunia
pendidikan yang hanya bergulat pada teori dan konsep abstrak semata, menjadi
sesuatu yang lebih nyata dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh
masarakat. Maka dari itu, relevansi inilah yang harus ditingkatkan sehingga
menjadi kekuatan besar dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin tajam
(Jamal,2012).
Selamat
Hari Pendidikan Nasional 02 Mei 2016, Semoga pendidikan
di negeri tercinta ini menjadi lebih baik dan terus lebih baik lagi pada hari –
hari kedepannya.
Smoga
!!
Sumber Gambar : pendidikan.id
Sumber Gambar : indonesiayoungprogress.org
Sumber Gambar : www.beritasatu.com
Sumber Gambar : www.kesekolah.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.