Oleh : Muhammad Yusuf

Mungkin
semua orang setuju bahwa merokok merupakan kebiasaan buruk karena selain memiskinkan
secara ekonomi , rokok juga tidak menyehatkan . Pesan bahwa rokok tidak
menyehatkan bagi tubuh manusia juga di sampaikan oleh para produsen rokok
sendiri , lihat saja di bungkus –
bungkus rokok saat ini , pesan yang di sampaikan oleh produsen rokok kepada
konsumennya menjadi semakin menakutkan
yaitu bahwa “Merokok Membunuhmu”
Di
Indonesia setiap harinya sekitar 500 orang meninggal dunia akibat rokok (Antara News ) . jumlah tersebut merupakan angka yang sangat
fantastis dan jika dikalikan dalam
jangka waktu beberapa bulan saja , maka jumlah orang yang meninggal akibat
rokok jauh lebih besar melebihi jumlah korban pada perang dunia pertama dan
kedua .
Fenomena
tersebut sudah seharusnya cukup untuk membuat orang jera untuk merokok nah lantas mengapa rokok masih tetap saja di
konsumsi oleh kebanyakan orang ? bagaimanakah sesungguhnya prilaku mereka dalam
membeli , bukankah kosumen yang bijak adalah konsumen yang membeli produk –
produk yang sehat dan bermanfaat untuk kebutuhannya .
Jika
ditarik dari pernyataan di atas , konsumen rokok bukanlah tergolong kedalam
konsumen yang bijak , namun terlepas dari itu kita juga harus memahami bahwa
seorang konsumen memiliki motifnya sendiri dalam mengkonsumsi suatu barang dan
jasa .
Dalam
teori prilaku konsumen sedikitnya ada beberapa faktor (motif) yang mempengaruhi
seorang konsumen dalam melakukan pembelian . Salah satu faktornya adalah faktor
fisikologi . Faktor fisikologi seseorang memempengaruhi seorang konsumen dalam
melakukan pembelian karena hal ini menyangkut beberapa hal diantaranya yaitu .
Pertama motivasi (dorongan apa yang
memotivasi seseorang dalam membeli sebuah produk ) . Motivasi banyak kita jumpai
pada perokok pemula yang kebanyakan berada diusia sekolah. Biasanya seorang
pelajar yang sudah mengkonsumsi rokok di
sebabkan oleh adanya dorongan yang timbul dari teman – teman sebayanya yang
juga perokok .
Faktor
yang kedua adalah faktor persepsi , persepsi didefenisikan sebagai proses
dimana seseorang memilih , mengorganisasikan , mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti terhadap suatu produk . Orang
dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama . Seseorang yang
memiliki gaya hidup sehat pastilah menghindari dirinya dari rokok karena ia
memiliki persepsi bahwa merokok tidak menyehatkan sementara itu bagi seorang perokok
mungkin beranggapan bahwa merokok bukanlah masalah yang serius bagi kesehatan
dirinya sebab orang biasa yang tidak merokok pun akan jatuh sakit dan pada akhirnya juga dapat
meningggal dunia pula , jadi tidak ada bedanya antara orang yang merokok dengan
yang tidak merokok toh juga akan sama – sama meninggal . Persepsi semacam ini
yang biasanya ada di benak para perokok sehingga ketika dihadapkan oleh
persoalan kesehatan dan kematian mereka tidak begitu menghiraukannya .
Faktor
yang ketiga adalah kepercayaan dan sikap , kepercayaan merupakan suatu gagasan
deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu , seorang perokok pada
umumnya salah dalam mendeskripsikan sesuatu misalnya saja percaya bahwa dengan merokok maka segala
sesuatu akan lebih indah , atau setiap selesai makan maka tidak enak jika tidak
merokok . Dari kesalahan ini lah nantinya akan menghasilkan kebiasaan yang
berdampak kepada sifat seseorang . Sifat kecanduan seorang perokok di sebabkan
bukan hanya karena zat adiktif yang terkandung di dalam rokok melainkan besar kemungkinan juga disebabkan
oleh faktor KEBIASAAN .
Kebanyakan
dari kita terkadang terlalu menyepelekan kebiasaan , misalnya saja kebiasaan
tidur sampai larut malam , kebiasaan makan di pagi hari , kebiasaan tidur
dengan kipas angina dan lain sebagainya
. Kebiasaan merupakan suatu rutinitas yang
kita bangun di dalam diri kita , kebiasaan ada karena kita membiasakanya dan
menjadikannya bagian dari hidup kita , jadi jika anda ingin berhenti merokok maka
ubahlah pola hidup anda dengan membiasakan pola hidup sehat , biasakan untuk
secara perlahan mengurangi porsi rokok
anda setiap harinya maka dengan begitu anda akan terbiasa untuk terus – menerus
berfikir bagaimana berhenti dari rokok tersebut . Lihat lah ke depan sebuah cermin lalu katakan
bahwa anda akan hidup tidak hanya untuk hari ini sebab anda berhak hidup seribu
tahun lagi , oleh karena itu dengan sendirinya anda akan berfikir bahwa cara
satu – satunya untuk hidup selama seratus tahun adalah dengan menjaga kesehatan
dan senantiasa hidup dengan pola hidup yang sehat .
Mulailah
hidup baru dan untuk sementara waktu jauhi diri anda dari teman – teman anda
yang perokok karena itu dapat memberikan stimulus bagi anda untuk kembali
mengkonsumsinya . Dan yang terakhir adalah ubahlah perfektif bahwa “Dengan
merokok maka hidup lebih indah” dan kemudian ganti dengan “ Merokok Membunuhmu
“ … << SMOGA!! >>
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.