Saturday, January 23, 2016

Motif Mengkonsumsi Rokok dan Cara Mengatasinya



Oleh : Muhammad Yusuf
 Sumber Gambar :achmadfurqan.blogspot.com

Mungkin semua orang setuju bahwa merokok merupakan kebiasaan buruk karena selain memiskinkan secara ekonomi , rokok juga tidak menyehatkan . Pesan bahwa rokok tidak menyehatkan bagi tubuh manusia juga di sampaikan oleh para produsen rokok sendiri , lihat saja  di bungkus – bungkus rokok saat ini , pesan yang di sampaikan oleh produsen rokok kepada konsumennya menjadi  semakin menakutkan yaitu bahwa “Merokok Membunuhmu” 

Di Indonesia setiap harinya sekitar 500 orang meninggal dunia akibat rokok (Antara News ) .  jumlah tersebut merupakan angka yang sangat fantastis  dan jika dikalikan dalam jangka waktu beberapa bulan saja , maka jumlah orang yang meninggal akibat rokok jauh lebih besar melebihi jumlah korban pada perang dunia pertama dan kedua .

Fenomena tersebut sudah seharusnya cukup untuk membuat orang jera untuk merokok  nah lantas mengapa rokok masih tetap saja di konsumsi oleh kebanyakan orang ?   bagaimanakah sesungguhnya prilaku mereka dalam membeli , bukankah kosumen yang bijak adalah konsumen yang membeli produk – produk yang sehat dan bermanfaat untuk kebutuhannya . 

Jika ditarik dari pernyataan di atas , konsumen rokok bukanlah tergolong kedalam konsumen yang bijak , namun terlepas dari itu kita juga harus memahami bahwa seorang konsumen memiliki motifnya sendiri dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa .

Dalam teori prilaku konsumen sedikitnya ada beberapa faktor (motif) yang mempengaruhi seorang konsumen dalam melakukan pembelian . Salah satu faktornya adalah faktor fisikologi . Faktor fisikologi seseorang memempengaruhi seorang konsumen dalam melakukan pembelian karena hal ini menyangkut beberapa hal diantaranya yaitu . Pertama motivasi (dorongan  apa yang memotivasi seseorang  dalam membeli  sebuah produk ) . Motivasi banyak kita jumpai pada perokok pemula yang kebanyakan berada diusia sekolah. Biasanya seorang pelajar  yang sudah mengkonsumsi rokok di sebabkan oleh adanya dorongan yang timbul dari teman – teman sebayanya yang juga perokok .

Faktor yang kedua adalah faktor persepsi , persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih , mengorganisasikan , mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti terhadap suatu produk . Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama . Seseorang yang memiliki gaya hidup sehat pastilah menghindari dirinya dari rokok karena ia memiliki persepsi bahwa merokok tidak menyehatkan sementara itu bagi seorang perokok mungkin beranggapan bahwa merokok bukanlah masalah yang serius bagi kesehatan dirinya sebab orang biasa yang tidak merokok pun  akan jatuh sakit dan pada akhirnya juga dapat meningggal dunia pula , jadi tidak ada bedanya antara orang yang merokok dengan yang tidak merokok toh juga akan sama – sama meninggal . Persepsi semacam ini yang biasanya ada di benak para perokok sehingga ketika dihadapkan oleh persoalan kesehatan dan kematian mereka tidak begitu menghiraukannya .

Faktor yang ketiga adalah kepercayaan dan sikap , kepercayaan merupakan suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu , seorang perokok pada umumnya salah dalam mendeskripsikan sesuatu misalnya saja  percaya bahwa dengan merokok maka segala sesuatu akan lebih indah , atau setiap selesai makan maka tidak enak jika tidak merokok . Dari kesalahan ini lah nantinya akan menghasilkan kebiasaan yang berdampak kepada sifat seseorang . Sifat kecanduan seorang perokok di sebabkan bukan hanya karena zat adiktif yang terkandung di dalam rokok  melainkan besar kemungkinan juga disebabkan oleh faktor KEBIASAAN . 

Kebanyakan dari kita terkadang terlalu menyepelekan kebiasaan , misalnya saja kebiasaan tidur sampai larut malam , kebiasaan makan di pagi hari , kebiasaan tidur dengan kipas angina  dan lain sebagainya . Kebiasaan merupakan suatu rutinitas yang kita bangun di dalam diri kita , kebiasaan ada karena kita membiasakanya dan menjadikannya bagian dari hidup kita  ,  jadi jika anda ingin berhenti merokok maka ubahlah pola hidup anda dengan membiasakan pola hidup sehat , biasakan untuk secara perlahan  mengurangi porsi rokok anda setiap harinya maka dengan begitu anda akan terbiasa untuk terus – menerus berfikir bagaimana berhenti dari rokok tersebut .  Lihat lah ke depan sebuah cermin lalu katakan bahwa anda akan hidup tidak hanya untuk hari ini sebab anda berhak hidup seribu tahun lagi , oleh karena itu dengan sendirinya anda akan berfikir bahwa cara satu – satunya untuk hidup selama seratus tahun adalah dengan menjaga kesehatan dan senantiasa hidup dengan pola hidup yang sehat .

Mulailah hidup baru dan untuk sementara waktu jauhi diri anda dari teman – teman anda yang perokok karena itu dapat memberikan stimulus bagi anda untuk kembali mengkonsumsinya . Dan yang terakhir adalah ubahlah perfektif bahwa “Dengan merokok maka hidup lebih indah” dan kemudian ganti dengan “ Merokok Membunuhmu “  … << SMOGA!! >>

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.