Saturday, August 29, 2020

Macam- macam Metode Pembelajaran

 Macam Macam Metode Pembelajaran, Pengertian, Jenis, Dan Contohnya

Sumber Gambar : https://moondoggiesmusic.com

Dalam menyampaikan meteri belajar kepada muridnya di kelas, seorang guru harus menggunakan metode belajar yang sesuai dengan materi serta kondisi siswa yang dihadapi. Adapun arti  dari metode pembelajaran itu sendiri adalah cara guru menjelaskan suatu pokok bahasan sebagai bagian dari kurikulum yang mencakup isi atau materi pelajaran dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran. Dalam tulisan ini sedikitnya ada sepuluh metode yang biasanya digunakan oleh seorang guru dalam mengajar, yang diantaranya adalah :


A. Metode Ceramah

Ceramah merupakan salah satu penyajian atau penyampaian bahan ajar dengan cara lisan dari guru ke murid. Metode pembelajaran ini sering digunakan oleh guru di dalam kelas karena tidak memerlukan peralatan khusus dalam menyampaikan materi. Winarto Surakhmad menyatakan bahwa ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas, sedangkan peranan murid ialah mendengarkan secara teliti serta mencatat hal- hal pokok yang dikemukakan oleh guru. Sementara itu, Gilstrap dan Martin (1975) menyatakan bahwa ceramah berasal dari bahasa latin, yaitu lecture (legree, lectus) yang berarti membaca, kemudian mengajarkan. Hal tersebut merupakan akibat dari guru membaca buku materi sehingga kemudian menyampaikan pelajaran kepada murid dengan cara mendikte.

Guru yang hendak menggunakan metode ceramah saat menyampaikan materi harus memiliki beberapa kompetensi. Hal ini bertujuan agar metode ceramah dapat bekerja dengan baik sehingga murid dapat menangkap dan memahami pesan yang disampaikan oleh sang guru. Kompetensi pokok yang harus dikuasai, di antaranya teknik berceramah yang mampu mengurangi kebosanan di dalam kelas, memberikan ilustrasi sesuai bahan ajar, menguasai materi pelajaran, menjelaskan pokok- pokok bahan ajar secara sistematis, serta menguasai aktivitas seluruh murid di dalam kelas.

Guru juga harus mengetahui kondisi murid ketika akan menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal- hal yang harus diketahui guru, diantaranya kemampuan murid mendengarkan dan mencatat bahan ajar yang disampaikan, kemampuan awal murid berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, serta kondisi emosi murid pada wilayah pembelajaran.

1. Kelebihan Metode Ceramah

Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang diperoleh guru saat menggunakan mertode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran.

a. Menghemat Waktu dan Biaya

Dalam metode ceramah, kemungkinan waktu terbuang sia- sia relatif kecil. Sebab, waktu dan materi pembelajaran sepenuhnya ada ditangan guru. Dengan kata lain guru memiliki keleluasaan untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan keinginannya.

b. Dapat menjelaskan lebih banyak hal kepada murid

Metode ceramah dijalankan guru dengan memberikan pemahaman secara lisan. Adapun tugas murid adalah mendengarkan dan mencatat secara bersamaan. Hal ini akan berjalan lebih efektif apabila guru menggunakan pengeras suara.

c. Memudahkan guru menyusun rencana pembelajaran

metode ceramah memungkinkan guru melakukan klasifikasi serta mengkaji aspek- aspek bahan pembelajaran. Sebab guru telah mempersiapkan materi sebelum pembelajaran dimulai.

2. Kelemahan Metode Ceramah

Dibalik keunggulannya, metode ceramah juga memiliki kelemahan yang harus diperhatikan guru agar tidak menimbulkan kekacauan di dalam wilayah pembelajaran. Berikut adalah kelemahan- kelemahan dalam metode ceramah :

a. Mempersulit murid yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat dengan baik

Di dalam kelas tentu setiap siswa dibekali dengan kemampuan masing- masih. Ada yang mudah menyimak apa yang disampaikan oleh guru ada juga yang lamban dalam menyimak pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga apabila di kelas terdapat anak yang lamban dalam menyimak pembelajaran yang di berikan oleh guru maka besar kemungkinan dia akan tertinggal dibandingkan dengan teman- temannya yang lain. Hal ini disebabkan oleh minimnya kemampuan murid tersebut dalam menyimak apa yang telah disampaikan oleh guru.

b. Mendorong verbalitas atau menghapal

Seorang guru sering kali menyuruh siswa untuk menyampaikan kembali apa yang telah di jelaskan olehnya di depan kelas. Hal tersebut sangat wajar dikarenakan seorang guru melakukannya dengan tujuan evaluasi yaitu untuk melihat sejauh mana kemampuan murid menangkap pelajaran yang telah di berikan oleh guru. Namun hal ini sering kali membuat murid menjadi lebih cenderung menghapal ketimbang memahami arti sebenarnya yang telah disampaikan oleh guru. Murid- murid kebanyakan mencatat kemudian menghapal apa yang telah disampaikan oleh guru tentu ada dampak positif yaitu siswa menjadi lebih memahami dan mengingat materi yang sedang di pelajari. Namun pola ini apabila dilakukan secara terus menerus setiap jam belajar maka murid akan merasa bosan dan jenuh dalam belajar. Sehingga dampak besarnya dapat memengaruhi minat anak- anak dalam belajar.

C. Mengesampingkan kesempatan murid untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar

Metode belajar ceramah merupakan sebuah metode belajar yang terpusat kepada guru  seluruh penjelasan di dominasi sepenuhnya oleh guru atau dengan kata lain guru menjadi sumber pokok atau pemikiran dalam suatu pembelajaran tanpa melihat kemampuan murid dalam menyelesaikan suatu masalah.

 

B. Metode Diskusi

Diskusi adalah sutu percakapan yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok untuk bertukar fikiran atau pendapat tentang suatu masalah dan kemudian bersama- sama utuk mencari solusi dan kebenaran dari masalah tersebut.

1. Pengertian Metode Diskusi

Metode diskusi ialah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru di dalam proses belajar. Dalam metode diskusi cara penyampaian pelajaran dilakukan dengan memberi kesempatan kepada murid untuk mengumpulkan pendapat,  membuat kesimpulan, atau menyususn berbagai alternative pemecahan masalah dari materi yang ditentukan oleh guru. Dengan demikian, metode diskusi merupakan cara mempelajari materi pelajaran melalui pertukaran pendapat guna mendapatkan solusi dari masalah yang timbul.

2. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Merancang Metode Diskusi

Apabila hendak menerapkan metode diskusi, guru perlu merancang konsep yang matang terlebih dahulu sehingga murid dapat berfikir kritis serta mengeluarkan pendapat secara rasional dan objektif dalam memecahkan suatu masalah. Hal yang juga perlu diperhatikan, metode diskusi berbeda dengan Tanya jawab. Sebab metode tanya jawab dapat langsung diselesaikan hanya dengan satu jawaban. Adapun metode diskusi diwarnai dengan banyak jawaban yang sama- sama mencoba memperlihatkan kebenaran.

3. Tujuan Penggunaan Metode Diskusi

Metode diskusi yang digunakan dalam proses belajar mengajar di dala kelas bertujuan antara lain sebagai berikut :

a. Mendorong murid untuk menggunakan pengetahuan dan pengalamannya saat memecahkan masalah. Dengan metode diskusi murid diarahkan untuk berfikir secara mandiri atau tidak bergantung kepada orang lain termasuk guru.

b. Melatih murid untuk mengungkapkan pendapat pribadiya secara lisan atau melalui percakapan

c. Membantu gurunya untuk berpartisipasi aktif di dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain guru tidak menjadi actor yang menentukan penyelesaian masalah, sebab, topic diskusi diselesaikan secara bersama- sama dengan melibatkan ide dan pendapat murid.

 

4. Peran Guru dalam Diskusi

Guru yang memilih mengunakan metode diskusi harus menjalankan beberapa peran agar diskusi berjalan dengan tertib dan sesuai kepada tujuan pembelajaran. Adapun peran guru dalam kegiatan diskusi adalah

a. Menjadi seorang ahli. Ketika metode diskusi bertujuan untuk memecahkan masalah dalam suatu pembelajaran, maka guru dapat berperan sebagai seorang ahli yang mengetahui lebih banyak dari pada murid.

b. Memimpin jalannya diskusi. Sebenarnya, peimpin diskusi juga dapat diserahkan kepada murid yang dianggap mampu. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa peran pemimpin ini sangat penting karena sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan diskusi dalam wilayah pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya sosok yang memimpin jalannya diskusi adalah guru. Sebagai pemimpin diskusi, guru harus mampu menjalankan beberapa peran penting yang diantaranya adalah mengatur lalu lintas diskusi, menjadi penangkis dari pertanyaan dan jawaban yang tidak penting dari siswa, serta menjadi penunjuk jalan bagi keterarahan diskusi terhadap tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

5. Langkah- langkah Menjalakan Diskusi

Dalam pelaksanaan diskusi seorang guru harus melalui tahapan – tahapan atau langkah- langkah yag diantaranya :

a. Mempersiapkan atau merencanakan diskusi

melalui penyusunan rencana diskusi, guru dapat menentukan tema, mengarahkan peserta serta menerapkan target atau tujuan dari pelaksanaan diskusi.

b. Pelaksanaan diskusi

dalam pelaksanaan diskusi, guru dapat mmbuat beberapa kelompok dan membagi tugas para murid. Hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru ialah merangsang murid untuk berpartisipasi aktif mengutarakan pendapatnya arau mengajukan pertanyaan, mencatat ide-ide yang dianggap penting, serta menciptakan suasana kondusif.

c. Mengevaluasi jalannya diskusi

sebuah diskusi dilakukan guru dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang mudah dipahami serta mengajak guru berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu, diskusi sebaiknya diakhiri dengan membuat kesimpulan, membacakan kembali hasil diskusi, serta meluruskan penrnyataan yang keliru. Hal yang tidak kalah penting ialah mengevaluasi atau membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi. Evaluasi ini dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan dalam pelaksanaan diskusi selanjutnya.

6. Kelebihan dan kelemahan diskusi

a. Kelebihan metode diskusi

1. Merangsang kreatifitas murid

Diskusi berguna memancing kreativitas murid dalam bentuk ide, gagasan, inisiatif, serta terobosan baru dalam pemecahan masalah. Bahkan, diskusi dapat merangsang murid untuk mengemukakan pendapatnya sendiri, menyetujui dan memperkuat pendapat teman, atau bahkan mengoreksi opini peserta lainnya.

2. Memperluas wawasan urid

Diskusi menuangkan beberapa pengetahuan sekaligus dalam wilayah dan waktu yang sama sehingga pengetahuan pun menjadi semakin berkembang. Tidak hanya itu, dalam upaya memecahkan masalah, murid dapat menemukan pencerahan atau inspirasi dari berbagai sumber. Disisi lain, melalui diskusi, guru telah membantu untuk mengembangkan musyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah.

3. Mendorong murid untuk selalu bertanggung jawab

Diskusi mengembangkan sikap tanggung jawab murid terhadap pendapat, keputusan, atau kesimpulan yang diambil. Selain itu, diskusi tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang luas, tetapi juga kemampuan berbicara secara logis dan sistematis. Melalui diskusi, guru mengajarkan murid 

b. Kelemahan metode diskusi

1. Sulit memprediksi hasil

Penggunaan metode diskusi dalam wilayah pembelajaran memiliki kelemahan berupa sulit mempredisksi hasilnya. Sebab seluruh proses diskusi sangat bergantung kepada kecakapan pemimpin diskusi serta partisipasi aktif peserta. Terkadang, metode diskusi dalam proses pembelajaran diwarnai monopoli atau dominasi dari murid yang memiliki kecerdasan menonjol.

2. Memerlukan waktu yang cukup lama

Metode diskusi memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk memulainnya, mulai dari mengatur posisi duduk murid, mempersiapkan topic, dan melakukan kegiatan diskusi itu sendiri. Hal ini sangat tidak efektif apabila dilakukan pada jam pelajaran yang hanya satu les misalnya.

3. Hanya cocok membahas hal- hal yang bersifat problematik

 

C. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi ialah merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan seorang pendidik untuk meningkatkan kinerja murid.

Seorang pendidik patut memahami metode demonstrasi dengan seksama sebab selain dapat menjadi alternative dalam melaksanakn proses pembelajaran sesungguhnya metode ini mengajak murid untuk lebih aktif mengamati dan memahami suatu pembelajaran. Tidak haya itu metode demontrasi membuat pembelajaran disajikan secara lebih menarik sehingga mendorong peserta didik antusias dalam belajar.

Menurut Muhibbin Syah (2000), metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, atau aturan, serta melakukan suatu kegiatan, baik dalam langsung maupun melalui media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi.

Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) mengungkapkan bahwa metode demonstrasi digunakan untuk mempraktikan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran. Senada dengan pendapat tersebut, Mulyani Sumantri juga mengatakan bahwa metode Demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan suatu situasi atau benda tertentu dalam suatu proses yang sedang dipelajari peserta didik, baik dalam bentuk sebenarnya maupun tiruan. Peragaan atau pertunjukan dilakukan oleh guru atau orang lain yang menguasai topic pembelajaran .

A. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

1. Kelebihan Metode Demonstrasi                               

a. Menurut Elizar (1996:45), metode demonstrasi memiliki kelebihan atau keunggulan berupa meminimalkan kemungkinan murid melakukan kesalahan. Hal ini disebabkan murid memperoleh pengalaman serta pengamatan secara langsung. Dengan kata lain, murid dapat memusatkan perhatian pada hal- hal yang dianggap penting. Ketika seorang murid memiliki keraguan dalam demonstrasi suatu pelajaran, maka ia dapat bertanya secara langsung kepada guru.

b. Keunggulan metode ini juga dipaparkan oleh M. Basyiruddin Usman (2002:46). Ia menyatakan bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah perhatian murid dapat terpusat sepenuhnya pada pokok bahasan yang akan diperagakan. Hal tersebut tentu saja memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan kuat dan keterampilan murid dalam berbuat. Manfaat lain metode ini ialah dapat menghindarkan murid dari mengambil keputusan atau kesimpulan secara keliru sebab, murid mengamati jalannya demonstrasi atau peragaan secara langsung.

c. Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000 : 56), Keunggulan metode demonstrasi ialah membantu anak didik secara jelas jalannya suatu proses kegiatan pembelajaran serta memudahkan guru menjelaskan berbagai materi. Selain itu, metode ini berguna memperbaiki kesalahan- kesalahan dari metode ceramah melalui pengamatan dan pengadaan. Contoh kongkrit berupa objek yang sebenarnya.

2. Kelemahan Metode Demonstrasi

a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan diperagakan. Hal ini disebabkan tidak semua benda atau materi dapat dipertunjukan

b. Murid dapat menngalami kebingungan atau tidak memahami materi apabila guru yang mendemonstrasikan kurang yang diperagakan.memahami atau bahkan tidak memahami Sesutu yang diperagkan.

 

B. Hal- Hal yang Harus diperhatikan dalam Menerapkan Metode Demonstrasi

a. Merumuskan tujuan intruksional yang dapat dicapai oleh murid serta menyusun langkah- langkah demonstrasi secara teratur sesuai scenario.

b. Mempersiapkan peralatan atau bahan yang dibutuhkan . sebelum pelaksanaan metode demonstrasi guru harus meastikan agar alat dan bahan yang digunakan benar- benar siap agar demonstrasi berjalan sukses.

c. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan sehingga dapat memberikan keterangan secara memuaskan, terlebih ketika murid mengajukan pertanyaan.  Selain itu, hal yang harus diperhatikan guru adalah memastikan demonstrasi dapat diikuti oleh seluruh murid, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, keterangan dapat didengar dan dipahami, memberikan petunjuk mengenai hal- hal yang penting, serta menggunakan waktu secara efektif dan efesien.

 

C. Langkah- langkah Pelaksanaan Metode Demonstrasi

Adapun langkah- langkah untuk menjalankan metode demonstrasi dengan baik terdiri dari beberapa tahapan berikut ini :

a. Merumuskan secara jelas jenis kecakapan atau keterampilan yang diharapkan dicapai setelah metode ini diterapkan.

b. Mempertimbangkan secara matang dan sungguh- sungguh kelayakan penggunaan metode untuk mencapai tujuan tertentu dalam wilayah pembelajaran. Dengan kata lain, guru harus memperhatikan efektifitas penerapan metode ini dalam suatu materi.

c. Memastikan ketersediaan alat- alat yang digunakan serta telah dicoba terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan agar saat pelaksanaan tidak terjadi kesalahan. Selain itu, guru juga harus mengetahui secara pasti jumlah murid yang akan diberikan pelajaran dengan metode ini.

d. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Dalam melakukan demonstrasi, guru tidak hanya fokus pada praktik, tetapi juga perlu menyediakan cukup waktu kepada murid untuk mengajukan pertanyaan dan komentar selama atau sesudah demonstrasi. 

 

D. Metode Resitasi

Metode Resitasi ialah sebuah metode belajar yang dimana guru memberikan tugas kepada murid- murid untuk mempelajari sesuatu. Selanjutnya, mereka diminta mempertanggung jawabkan hal- hal yang diperoleh dalam pengerjaan tugas. Guru dapat memberikan tugas dalam pengerjaan tugas. Guru dapat memberikan tugas dalam bentuk memperbaiki, memperdalam, mengecek kebenaran informasi, atau menghapal pelajaran. Pada akhirnya murid diminta untuk menarik kesimpulan.

1. Tujuan Penggunaan Metode Resistensi

Agar penggunaan metode resistensi dapat memberikan efek positif di wilayah pembelajaran, guru perlu memperhatikan, mengarahkan, serta membimbing murid. Sehingga, tujuan penggunaan metode resitasi dapat dicapai secara efektif dan efesien. Tugas yang diberikan dapat berwujud memperdalam materi pelajaran atau bisa juga mengecek bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Hal tersebut berguna untuk mendorong atau merangsang murid agar aktif belajar, baik secara individu maupun kelompok.

Adapun tujuan dari penggunaan metode resitasi dalam proses pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut :

a. Mematangkan pengetahuan yang diterima oleh peserta didik

b. Mendorong murid untuk mempelajari suatu masalah secara mandiri melalui peroses membaca atau mengerjakan soal- soal.

c. Memotovasi muris agar rajin belajar

d. Sebagai bahan pelatihan untuk membentuk pengalaman murid dalam mempelajari sesuatu secara terperinci.

e. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada murid 

2. Hal- hal yang Harus Diperhatikan dalam Menerapkan Metode Resitasi

Untuk menjalankan metode resitasi didalam wilayah pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan beberapa hal berikut ini

a. Tugas yang diberikan kepada murid harus berkaitan dengan pelajaran yang telah dipelajari. Sehingga, para murid sanggup mengerjakan tugas tersebut dengan sangat baik sekaligus menghubungkan dengan materi pelajaran.

b. Mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada murid dapat diselesaikan ileh karena itu, guru harus memberikan tugas sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan anak didiknya.

c. Mengintruksikan kepada murid bahwa tugas yang diberikan harus dikerjakan secara mandiri. Guru harus memberikan penjelasan tugas yang dapat dipahami dengan baik. Sehingga, murid tidak mengalami keraguan atau kebingungan dalam mengerjakannya.

3. Tahap- tahap Pelaksanaan Metode Resitasi

Munzier Suparta dan Hery Noer Aly dalam buku buku Metodologi Pengajaran Agama Islam menyebutkan beberapa tahap yang dilakukan untuk menjalankan metode resitasi.

a. Memberikan tugas kepada murid dengan mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai. Jenis tugas harus tepat serta disampaikan secara jelas agar dapat dipahami sepenuhnya oleh murid.

b.Ketika murid melaksanakan tugas, hendaknya guru memberikan bimbingan kepada murid serta melakukan pengawasan. Hal ini berguna untuk mendorong murid segera  mengerjakan tugasnya secara mandiri. Hal yang tidak kalah penting ialah meminta murid untuk mencatat hasil- hasil pekerjaan secara sistematis. Melalui cara ini, guru dapat menilai perkembangan murid

c. Guru meminta pertanggung jawaban tugas dari murid, baik berwujud lisan maupun tulisan. Dalam menerapkan tahapan ini, guru dapat mengadakan Tanya jawab atau menyelenggarakan diskusi kelas serta menilai hasil pekerjaan murid melalui test ataupun bentuk lain. Melalui adanya mekanisme pertanggung jawaban murid terdorong untuk mengerjakan tugas semaksimal mungkin.

4. Kelebihan Metode Resitasi

a. Guru Patut mempertimbangkan didalamnya terkandung beberapa keuggulan berikut pengetahuan yang peroleh murid untuk menerapkan metode pembelajaran resitasi karen melalui hasil belajar, cobaan, atau perenyelidikan

dapat lebih mersap, tahan lama, dan autentik. Dengan kata lain, murid memahami materi yang telah meresap didalam pikirannya. Hal tersebut berarti memperkecilkan peluang murid melupakanmateri yang dipelajari.

b. memberikan kesempatan murid untuk menigkatkan pengetahuan, berani mengambil inisiatif, bertanggung jawab, serta memiliki pendirian dalam menyelesaikan sutu masalah.

c. murid lebih yakin dan memahami pelajaran yang diajarkan guru. Bahkan, murid Dapat terdorong untuk lebih memperdalami, memperkaya, atau memperluas wawasan atau memperluas wawasantentang hal-hal yang dipelajari.

d. merangsangmurid untuk belajar lebih giat serta mampu menyelesaikan tugas sesuai target. Metode ini sering digunakan guru saat tugas dikerjakan diluar jam sekolah-sebagai pekerjaan rumah. Dengan demikian, murid tidak merasa bosan serta lebih leluasa dalam mengerjakan soal.

5. Kelemahan Metode Resitasi

Dalam buku konsep dan makna pembelajaran untuk membantu memecahkan problematika dan mengajar, syaiful menyebutkan beberapa kelemahan metode retasi. Pertama, murid sering melakukan penipuan diri dengan cara meniru hasil kerja temannya tanpa menumpuhkan aktivitas belajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa tugas diberikan tanpa pengawasan dari guru. Kedua, tugas yang diberikan sekedar melepaskan tanggung jawab guru. Hal ini tentu akan mempengaruhi kinerja murid dalam menyesuaikan tugas. Tidak jarang guru memberikan tugas yang sukar tanpa memperhatikan kebutuhan riil anak didiknya. Untuk mengatasi kelemahan­­­-kelemahan dari metode resitasi, Syaiful Sagala menjelaskan bahwa para guru hendaknya menjelaskan tugas dengan baik, memperhatikan perbedaan kemampun murid di dalam kelas, serta memberikan waktu penyelesain tugas secara ceukup. Syaiful Sagala juga menekankan agar tugas yang diberikan guru mampu menarik minat atau perhatian; mendorong murid menempuh proses dan menyampaikan hasil pekerjaan; mengupayakan agar tugas bersifat praktis dan ilmiah;serta menentukan tugas dari hal-hal yang telah dikenal.


E. Metode Eksperimen

Beberapa ahli pendidikan memberikan pengertian mengenai metode eksperimen. Syaiful Bahri Jamarah (1995) menjelaskan bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana murid melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Sementara itu, Rostiyah (2001) menjelaskan bahwa metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar dimana murid melakukan percobaan tentang sesuatu, mengamati proses, menuliskan hasil percobaan, kemudian menyampaikan hasil pengamatan di dalam kelas untuk dievaluasi guru. Tidak jauh berbeda dari definisi sebelumnya , Mulyani Sumantri (1999) menyatakan bahwa metode eksprimen adalah cara belajar yang melibatkan murid dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan. Adapun menurut Schoenherr, metode eksperimen paling sesuai di terapkan untuk pembelajaran di bidang sains. Sebab, metode ini mampu mengembangkan kemampuan berfikir serta kreatifitas murid secara optimal. Tidak hanya itu, murid juga diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitif untuk selanjutnya diaplikasikan dalam kehidupan.

1. Tujuan Penerapan Metode Ekaperimen

Penerapan metode eksperimen mempunyai tujuan agar murid mampu mencari penyelesaian atau jawaban dari segala persoalan yang dihadapi. Tidak hanya itu, melalui metode ini, murid dilatih untuk berfikir secara ilmiah atau sistematis. Dengan demikian percobaan yang dilakukan oleh murid dapat menemukan bukti kebenaran dari teori yang sedang dipelajari.

2. Hal- hal yang harus dilakukan Sebelum Menggunakan Metode Eksperimen

Pertama , guru harus memberikan kesempatan kepada murid agar mengalami secara langsung, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan serta menarik kesimpulan mengenai suatu objek atau keadaan tertentu.

Kedua , guru harus menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir murid secara rasional dan ilmiah. Hal yang tidak kalah penting dilakukan oleh guru ialah memberikan dorongan kepada murid agar mengerrjakan , mengamati, serta menyimpulkan hasil percobaan secara cermat dan teliti.

3. Kelebihan Metode Eksperimen

a. Melalui metode eksperimen, guru dapat mengajak murid lebih aktif dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan segala masalah yang dihadapi oleh murid akan diselesaikan secara langsung melalui oercobaan.

b. Metode ini membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri dari pada hanya menerima penjelasan dari guru.

c. Murid lebih terampil dan berpengalaman dalam melakukan percobaan. Sebab murid akan menempuh langkah- langkah untuk menyelesaikan permasalahannya.

4. Kelemahan Metode Eksperimen

a. Memerlukan peralatan yang tidak sedikit guna memecahkan masalah. Ketika alat- alat tidak lengkap, maka dapat berakibat murid tidak dapat menjalankan percobaan secara sempurna.

b. Metode eksperimen juga memerlukan jangka waktu lama serta wilayah percobaan yang cukup luas. Hal ini tentunya akan menjadi hambatan apabila materi pelajaran harus diselesaikan dalam waktu singkat.

c. kesalahan dan kegagalan murid saat melakukan percobaan sulit di deteksi oleh guru

5. Tahap- Tahap Pelaksanaan Metode Eksperimen

a. Percobaan Awal

Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan oleh guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah- masalah berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

b. Bimbingan

Guru membimbing murid untuk mengamati suatu masalah yang harus dipecahkan. Setelah itu, mencatat semua fenomena yang tertangkap oleh panca indra. Ketika hal tersebut sudah dilakukan, maka murid dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatan.

c. Pembuktian

Tahap selanjutnya adalah kegiatan pembuktian kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan melalui kerja kelompok. Pada tahap ini, murid diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, kemudian melaporkan hasilnya. Setelah murid merumuskan dan menemukan konsep yang dipelajari.

d. Evaluasi

evaluasi merupakan kegiatan terakhir setelah menyelesaikan sebuh konsep. Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu murid untuk memahami konsep. maupun tulisan, maupun aplikasi di dalam kehidupan. Dengan kata lain, murid memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberi contoh, serta menerapkan konsep terkait pokok bahasan.

 

F. Metode Karyawisata

Karyawisata dapat dikatakan sebagai perjalanan atau kunjungan lapangan oleh sekolompok orang yang jauh dari lingkungan normal. Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, penelitian non eksperimen, atau memberikan pengalaman murid di luar rutinitas harian. Selain itu, metode ini juga bertujuan agar murid mengamati subjek dalam keadaan alami serta mengumpulkan sampel. Dalam budaya masyarakat barat, metode karyawisata digunakan guru saat murid-murid dalam keadaan kurang kondusif atau tengah dilanda kejenuhan. Sebagian besar peneliti awal pasti menggunakan cara ini agar dapat melihat keadaan secara langsung. Charles Darwin yang memberi kontribusi besar bagi ilmu pengetahuan juga menggunakan metode ini.untuk mengurangi risiko dan pengeluaran, sebagian besar sekolah dimasa kini menerapkan produser kunjungan resmi yang mencangkup estimasi, persetujuan, serta penjadwalan melalui perencanaan perjalanan.

1. Pengertian Metode Karya Wisata Menurut Beberapa Ahli

a. Menurut Roestiyah

Menurut Roestiyah (2001) menyatakan bahwa karya wisata bukan sekedar rekreasi, melainkan belajar atau memperdalam pengetahuan dengan cara melihat kenyataan di alam terbuka. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa metode karya wisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak murid kesuatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Misalnya, guru mengajak murid untuk melihat bangunan kuno disudut kota, mengunjungi museum, atau mendatangi tempat- tempatdiluar sekolah yang berhubungan dengan pembelajaran.

b. Menurut Checep

Menurut Checep (2008) menjelaskan bahwa metode karya wisata atau widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa murid mempelajari materi pelajaran diluar kelas. Ia juga menjelaskan bahwa manfaat dari metode ini adalah memanfaatkan lingkungan sekitar, merangsang kreativitas murid, serta memperoleh informasi secara lebih luas dan actual. Bahkan metode ini memungkinkan mencari dan mengelola informasi. Akan tetapi, metode karya wisata memerlukan waktu lama, biaya besar, serta harus melalui perancangan dan persiapan yang tidak sebentar.

c. Menurut Mulyasa

Menurut Mulyasa (2005) menjelaskan bahwa karya wisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh para peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar secara langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun didalamnya terdapat banyak hal yang bersifat non akademis, karyawisata dapat mempercepat penyampaian materi, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan dan pengalaman mengenai dunia luar.

c. Menurut Djamarah

Menurut Djamarah (2002), metode karya wisata merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu  diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu, misalnya meninjau pengadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karyawisata ini, seperti widyawisata, study tour, dan sebagainya. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi bisa juga dilaksanakan selama beberapa hari atau bahkan jangka panjang.

2. Lankgah- Langkah Pelaksanaan Metode Karya Wisata

Agar penerapan metode karyawisata dapat berjalan efektif., pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah- langkah berikut ini.

a. Persiapan

Dalam merancang tujuan karyawisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran secara jelas, mempertimbangkan pemilihan tempat, serta menghubungi pemimpin atau penanggung jawab objek yang akan dikunjungi. Hal ini dilakukan untuk merundingkan segala sesuatu, menyusun aktifitas secara masak, serta membagi tugas setiap murid, mulai dari sebelum sampai hingga sesudah pelaksanaan karyawisata. Untuk melaksanakan karyawisata, perlu dibentuk panitia guna meninjau secara langsung objek yang akan dituju. Dalam survey, harus diperoleh data tentang objek, antara lain meliputi kondisi lokasi, aspek- aspek yang dipelajari, serta biaya keseluruhan konsumsi, transportasi, dan penginapan.

b. Perencanaan

Hasil kunjungan pendahuluan (survey)dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan pembelajaran, jenis objek, serta jumlah siswa. Dengan perencanaan, resiko kesalahan atau kegagalan penerapan metode ini dalam aktivitas belajar dapat diminimalkan.    

 

G. Metode Observasi

Metode observasi adalah cara guru menjelaskan suatu kejadian kepada murid secara sistematis suatu kejadian kepada murid secara sistematis mengenai tingkah laku atau permasalahan dengan melihat atau mengamati secara langsung pada sumber masalah. Metode ini pada umumnya ditandai dengan pengamatan melalui panca indra terhadap suatu masalah rill di sekitar murid yang sesuai dengan materi pelajaran. Hal tersebut dilanjutkan dengan tindakan pencatatan secara objektif.

1. Pengertian Observasi Menurut Beberapa Ahli

a. Menurut Kartono

Menurut Kartono (1980), observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial atau gejala- gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tujuan dilakukan observasi adalah memahami ciri- ciri dan signifikansi dari interelasi elemen- elemen tingkah laku manusia pada fenomena sosial serba kompleks dalam pola- pola kultural tertentu.

b. Menurut Patton

Menurut Patton (1990) menegaskan bahwa observasi merupakan metode pengumpulan data esensial, khususnya pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data yang akura dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah dilakukan setelah melewati latihan yang memadai serta di dahului persiapan secara teliti dan lengkap.

2. Jenis- Jenis Observasi

Secara garis besar, metode observasi dapat dibagi menjadi dua. Untuk itu, perhatikan pembagian berikut ini.

a. Struktured Observation (Observasi yang dirancang atau tes control)

Pada observasi ini, biasanya pengamat menggunakan blangko atau daftar isian yang telah disusun. Di dalamnya telah dicantumkan aspek- aspek atau berbagai gejala yang perlu diperhatikan pada saat pengamatan.

b. Unstruktured Or Informal Observation (Observasi informal atau tidak direncanakan lebih dulu)

Pada observasi yang tidak direncanakan, secara umum pengamat tidak mengetahui hal- hal yang hendak dicatat dalam pengamatan tersebut. Akan tetapi, gejala yang terjadi berkaitan dengan materi pelajaran.

 

3. Manfaat Penerapan Metode Observasi dalam Pelajaran

Metode observasi dipandang efektif diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini diasarkan pemikiran bahwa di dalam metode observasi terdapat beberapa hal yang mendukung keberhasilan pembelajaran.

Manfaat Pertama, murid dapat melihat permasalahan atau kejadian yang benar- benar dilingkungan sekitar. Dengan demikian, murid berkesempatan mengevaluasi hal- hal yang dilihat. Terkarhal tersebut murid akan memadukan pengetahuan yang telah diperoleh, baik di dalam maupun diluar kelas.

Manfaat Kedua, melalui observasi murid dilatih untuk mengambil keputusan secara tepat sesuai dengan nilai- nilai moral yang dipelajari didalam kelas. Tidak hanya itu,guru juga mengajarkan murid untuk mempraktikan teori secara langsung diluar kelas. Dengan demikian, observasi memperluas cakrawala murid mengenai nilai- nilai moral atau ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas dengan realitas sehari- hari.

 

4.Tahap- Tahap Pelaksanaan Metode Observasi

Secara umum, ada beberapa tahapyang harus dilakukan guru saat hendak menggunakan metode ini.

a. Persiapan atau Perencanaan

Guru harus mempersiapkan secara matang dalam menentukan objek yang akan diobservasi oleh murid. Di dalam persiapan, guru juga perlu menentukan alat serta memberikan intruksi secara jelas agar murid tidak kebingungan. 

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini, murid akan secara langsung berhadapan dengan objek yang ditentukan guna mengadakan pengamatan secara langsung. Setelah dianggap cukup, murid harus mencatat hal- hal yang diperoleh saat pengamatan.

c. Diskusi

Tahap terakhir adalah mendiskusikan bersama teman atau kelompok sekaligus mempertanggung jawabkan hasil observasi, baik dalam bentuk tulisan ataupun secara lisan.

 

5. Kelemahan dan Kekurangan Metode Observasi

a. Kelebihan utama metode observasi berupa murid dapat melihat dan mencatat gejala- gejala atau permasalahan yang diamati secara langsung. Dengan kata lain, murid tidak menggantungkan penguasaan materi kepada guru atau buku, melainkan dapat menganalisis serta memecahkan permasalahan di lingkungan secara mandiri.                                                                                                                               

Daftar Rujukan

Setyanto, Ardi N. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar Mengajar. Jogjakarta : DIVA Press.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.