Sumber Gambar : https://www.goodnewsfromindonesia.id/ |
Pengertian Seni Rupa 2 Dimensi
Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki dua ukuran atau sisi, mudahnya karya ini hanya memiliki panjang dan
lebar saja, tanpa dimensi ketiga yaitu: ruang (z). Contohnya adalah lukisan,
seni grafis, ilustrasi dan karya rupa lain yang digambar diatas permukaan
datar.
Istilah ini muncul ketika seni rupa dibedakan berdasarkan
dimensinya, yaitu karya seni rupa dua dimensi dan seni rupa 3 dimensi.
Penggolongan seperti ini dilakukan agar kita memahami seberapa jauh cakupan
seni rupa dapat dibedakan.
Misalnya, seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan
fungsinya. Yaitu, seni rupa terapan (applied art) yang pembuatannya melalui
proses perancangan (desain), dan seni rupa murni, karya yang dibuat dengan
tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan
fungsi praktisnya.
Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya
seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik,
dan bahan) dan orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut, seni
rupa terbagi menjadi: seni lukis, seni grafis, seni patung, seni kriya, dan
desain.
Ketika kita mengetahui setiap jenis seni rupa berdasarkan
parameter fungsinya, maka akan jauh lebih mudah bagi kita untuk mengapresiasi
atau menciptakan karya spesifik yang ingin kita pelajari. Karena setiap jenis
karya seni rupa yang berbeda akan membutuhkan treatment yang berbeda pula.
Contoh Seni Rupa 2 Dimensi
Berdasarkan bentuk atau dimensinya, dapat dengan mudah
diketahui apa saja yang termasuk kedalam seni rupa 2 dimensi. Contohnya adalah
semua karya yang yang digambar diatas permukaan seperti kanvas, kertas, plastik
dan papan kayu. Contoh seni rupa 2 dimensi meliputi:
1. Lukisan. Karya seni rupa yang dilukis menggunakan kuas
menggunakan media cat dan kanvas.
Sumber Gambar : https://id.wikihow.com/ |
2. Seni Grafis. Seni rupa yang dibuat melalui cetakan,
seperti cetakan kayu, stempel atau sablon.
Sumber Gambar : https://www.youtube.com |
Seni rupa yang digambar menggunakan media gambar seperti
pensil diatas kertas. Contohnya meliputi: gambar ilustrasi, gambar bentuk,
gambar suasana, dsb.
Desain Komunikasi Visual. Nama lain desain grafis yang
biasa dibuat dengan menggunakan aplikasi komputer lalu dicetak diatas kertas
menggunakan printer. Contohnya: Desain brosur, banner, hingga ke website.
Keunikan Seni Rupa 2 Dimensi
Jika berbicara terdapat karya yang memiliki dimensi lebih
dari karya dua dimensi, maka akan muncul pertanyaan dan pernyataan bahwa seni
rupa tiga dimensi adalah sesuatu yang lebih baik atau muktahir. Seperti
bagaimana video game bergrafik 3d akan otomatis disebut lebih bagus daripada
game kartun 2d.
Namun, seni ini tetap bertahan dan masih terus digunakan
dengan alasan yang sangat rasional. Karena kurangnya dimensi pada seni rupa 2
dimensi justru memancing imajinasi lebih dari audiensnya. Gambar yang hanya
dapat dilihat pada permukaan datar lebih mudah untuk menciptakan berbagai
narasi dan teks diluar wujud fisiknya sendiri. Fokus pemirsa secara simultan
akan mengapresiasi wujud fisik dan wujud batin dari karya 2d.
Dengan cepat, gambar dua dimensi dapat memancarkan
berbagai pesan atau narasi yang akan membuat pemirsa gatal untuk
menafsirkannya. Hal ini berbeda dengan
seni rupa 3 dimensi yang karena memiliki dimensi yang sama dengan dunia
nyata. Karena wujudnya yang terlalu sama dengan alam, justru malah menimbulkan
pengabaian atau kesulitan untuk mengapresiasi wujud batin. Ini sebabnya mengapa
masyarakat umum lebih mudah untuk menikmati dan memahami lukisan ketimbang seni
instalasi.
Unsur dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi
Seorang perupa (seniman, desainer, kriyawan, perajin dan
sebagainya) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan nonfisik sesuai dengan
keterampilan dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan sebuah karya seni
rupa. Dalam sebuah karya seni rupa, unsur fisik dapat secara langsung dilihat
dan atau diraba. Sedangkan unsur nonfisik adalah prinsip atau kaidah-kaidah
umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik dalam sebuah karya
seni.
Seni rupa 2 dimensi berasal dari berbagai unsur-unsur
pembentuk kesatuan yang diolah sedemikian rupa oleh perupa tau desiner yang
menciptakannya.
Unsur-unsur tersebut terdiri dari unsur fisik yang dapat
langsung dilihat hingga diraba. Kemudian, unsur nonfisik atau kaidah-kaidah
umum yang digunakan untuk menempatkan unsur fisik dalam sebuah karya yang biasa
disebut dengan prinsip seni.
Unsur-unsur fisik seni rupa 2 dimensi
Garis (line). Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan
penting untuk menciptakan karya seni rupa. Garis memiliki dimensi datar
memanjang, arah dan sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal,
horizontal, lurus, melengkung, berombak, dst.
Raut (Bidang dan Bentuk). Raut merupakan tampak, potongan
atau wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” digunakan untuk menunjuk wujud
benda yang datar, sedangkan bangun /bentuk menunjukkan wujud benda yang tampak
memiliki volume (mass), meskipun pada seni rupa 2 dimensi, volume tersebut
hanya ilusi.
Ruang. Ruang dalam karya seni rupa 2 dimensi berarti
kesan dimensi dari objek atau background yang terdapat pada karya seni. Ruang
dihadirkan melalui perbedaan intensitas gelap-terang, warna, hingga menggunakan
teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).
Tekstur (Barik). Unsur rupa yang menunjukan kualitas
taktil dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek
pada karya seni rupa. Terdapat tekstur semu (buatan) dan tekstur asli. Tekstur
asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba
(seperti cat timbul). Sementara tekstur semu/buatan adalah kesan semu permukaan
objek yang direka melalui pengolahan unsur garis, gelap-terang, dsb.
Gelap-Terang. Gerap terang adalah rekaan perbedaan
intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda yang digambar/dilukis pada
karya seni rupa 2dimensi. Bagian yang terkena cahaya harus dibuat lebih terang
dan bagian yang kurang terkena cahaya akan harus tampak lebih gelap.
Warna. Warna adalah unsur rupa yang paling menarik
perhatian. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga
warna pokok (primer) yaitu merah, kuning, dan biru. Dalam berkarya seni rupa
terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis,
murni, monokromatik dan polikromatik
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.