Thursday, May 7, 2020

Metode Diskusi


Anda Seorang Guru? Inilah Strategi Mengajar yang Bisa Diterapkan ...
Diskusi adalah sutu percakapan yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok untuk bertukar fikiran atau pendapat tentang suatu masalah dan kemudian bersama- sama utuk mencari solusi dan kebenaran dari masalah tersebut.

1. Pengertian Metode Diskusi
Metode diskusi ialah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru di dalam proses belajar. Dalam metode diskusi cara penyampaian pelajaran dilakukan dengan memberi kesempatan kepada murid untuk mengumpulkan pendapat,  membuat kesimpulan, atau menyususn berbagai alternative pemecahan masalah dari materi yang ditentukan oleh guru. Dengan demikian, metode diskusi merupakan cara mempelajari materi pelajaran melalui pertukaran pendapat guna mendapatkan solusi dari masalah yang timbul.

2. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Merancang Metode Diskusi
Apabila hendak menerapkan metode diskusi, guru perlu merancang konsep yang matang terlebih dahulu sehingga murid dapat berfikir kritis serta mengeluarkan pendapat secara rasional dan objektif dalam memecahkan suatu masalah. Hal yang juga perlu diperhatikan, metode diskusi berbeda dengan Tanya jawab. Sebab metode tanya jawab dapat langsung diselesaikan hanya dengan satu jawaban. Adapun metode diskusi diwarnai dengan banyak jawaban yang sama- sama mencoba memperlihatkan kebenaran. 

3. Tujuan Penggunaan Metode Diskusi
Metode diskusi yang digunakan dalam proses belajar mengajar di dala kelas bertujuan antara lain sebagai berikut :

a. Mendorong murid untuk menggunakan pengetahuan dan pengalamannya saat memecahkan masalah. Dengan metode diskusi murid diarahkan untuk berfikir secara mandiri atau tidak bergantung kepada orang lain termasuk guru.

b. Melatih murid untuk mengungkapkan pendapat pribadiya secara lisan atau melalui percakapan

c. Membantu gurunya untuk berpartisipasi aktif di dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain guru tidak menjadi actor yang menentukan penyelesaian masalah, sebab, topic diskusi diselesaikan secara bersama- sama dengan melibatkan ide dan pendapat murid.

4. Peran Guru dalam Diskusi
Guru yang memilih mengunakan metode diskusi harus menjalankan beberapa peran agar diskusi berjalan dengan tertib dan sesuai kepada tujuan pembelajaran. Adapun peran guru dalam kegiatan diskusi adalah

a. Menjadi seorang ahli. Ketika metode diskusi bertujuan untuk memecahkan masalah dalam suatu pembelajaran, maka guru dapat berperan sebagai seorang ahli yang mengetahui lebih banyak dari pada murid. 

b. Memimpin jalannya diskusi. Sebenarnya, peimpin diskusi juga dapat diserahkan kepada murid yang dianggap mampu. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa peran pemimpin ini sangat penting karena sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan diskusi dalam wilayah pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya sosok yang memimpin jalannya diskusi adalah guru. Sebagai pemimpin diskusi, guru harus mampu menjalankan beberapa peran penting yang diantaranya adalah mengatur lalu lintas diskusi, menjadi penangkis dari pertanyaan dan jawaban yang tidak penting dari siswa, serta menjadi penunjuk jalan bagi keterarahan diskusi terhadap tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 

5. Langkah- langkah Menjalakan Diskusi
Dalam pelaksanaan diskusi seorang guru harus melalui tahapan – tahapan atau langkah- langkah yag diantaranya :

a. Mempersiapkan atau merencanakan diskusi
melalui penyusunan rencana diskusi, guru dapat menentukan tema, mengarahkan peserta serta menerapkan target atau tujuan dari pelaksanaan diskusi. 

b. Pelaksanaan diskusi
dalam pelaksanaan diskusi, guru dapat mmbuat beberapa kelompok dan membagi tugas para murid. Hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru ialah merangsang murid untuk berpartisipasi aktif mengutarakan pendapatnya arau mengajukan pertanyaan, mencatat ide-ide yang dianggap penting, serta menciptakan suasana kondusif.

c. Mengevaluasi jalannya diskusi
sebuah diskusi dilakukan guru dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang mudah dipahami serta mengajak guru berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu, diskusi sebaiknya diakhiri dengan membuat kesimpulan, membacakan kembali hasil diskusi, serta meluruskan penrnyataan yang keliru. Hal yang tidak kalah penting ialah mengevaluasi atau membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi. Evaluasi ini dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan dalam pelaksanaan diskusi selanjutnya.

6. Kelebihan dan kelemahan diskusi

a. Kelebihan metode diskusi
1. Merangsang kreatifitas murid
Diskusi berguna memancing kreativitas murid dalam bentuk ide, gagasan, inisiatif, serta terobosan baru dalam pemecahan masalah. Bahkan, diskusi dapat merangsang murid untuk mengemukakan pendapatnya sendiri, menyetujui dan memperkuat pendapat teman, atau bahkan mengoreksi opini peserta lainnya.

2. Memperluas wawasan urid
Diskusi menuangkan beberapa pengetahuan sekaligus dalam wilayah dan waktu yang sama sehingga pengetahuan pun menjadi semakin berkembang. Tidak hanya itu, dalam upaya memecahkan masalah, murid dapat menemukan pencerahan atau inspirasi dari berbagai sumber. Disisi lain, melalui diskusi, guru telah membantu untuk mengembangkan musyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah.

3. Mendorong murid untuk selalu bertanggung jawab
Diskusi mengembangkan sikap tanggung jawab murid terhadap pendapat, keputusan, atau kesimpulan yang diambil. Selain itu, diskusi tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang luas, tetapi juga kemampuan berbicara secara logis dan sistematis. Melalui diskusi, guru mengajarkan murid  

b. Kelemahan metode diskusi
1. Sulit memprediksi hasil
Penggunaan metode diskusi dalam wilayah pembelajaran memiliki kelemahan berupa sulit mempredisksi hasilnya. Sebab seluruh proses diskusi sangat bergantung kepada kecakapan pemimpin diskusi serta partisipasi aktif peserta. Terkadang, metode diskusi dalam proses pembelajaran diwarnai monopoli atau dominasi dari murid yang memiliki kecerdasan menonjol. 

2. Memerlukan waktu yang cukup lama
Metode diskusi memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk memulainnya, mulai dari mengatur posisi duduk murid, mempersiapkan topic, dan melakukan kegiatan diskusi itu sendiri. Hal ini sangat tidak efektif apabila dilakukan pada jam pelajaran yang hanya satu les misalnya.

3. Hanya cocok membahas hal- hal yang bersifat problematik


Daftar Rujukan
Setyanto, Ardi N. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar Mengajar. Jogjakarta : DIVA Press.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.