Diskusi
adalah sutu percakapan yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok untuk
bertukar fikiran atau pendapat tentang suatu masalah dan kemudian bersama- sama
utuk mencari solusi dan kebenaran dari masalah tersebut.
1.
Pengertian Metode Diskusi
Metode
diskusi ialah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru di dalam proses
belajar. Dalam metode diskusi cara penyampaian pelajaran dilakukan dengan
memberi kesempatan kepada murid untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyususn berbagai
alternative pemecahan masalah dari materi yang ditentukan oleh guru. Dengan
demikian, metode diskusi merupakan cara mempelajari materi pelajaran melalui
pertukaran pendapat guna mendapatkan solusi dari masalah yang timbul.
2.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Merancang Metode Diskusi
Apabila
hendak menerapkan metode diskusi, guru perlu merancang konsep yang matang
terlebih dahulu sehingga murid dapat berfikir kritis serta mengeluarkan
pendapat secara rasional dan objektif dalam memecahkan suatu masalah. Hal yang
juga perlu diperhatikan, metode diskusi berbeda dengan Tanya jawab. Sebab
metode tanya jawab dapat langsung diselesaikan hanya dengan satu jawaban.
Adapun metode diskusi diwarnai dengan banyak jawaban yang sama- sama mencoba
memperlihatkan kebenaran.
3.
Tujuan Penggunaan Metode Diskusi
Metode
diskusi yang digunakan dalam proses belajar mengajar di dala kelas bertujuan
antara lain sebagai berikut :
a.
Mendorong murid untuk menggunakan pengetahuan dan pengalamannya saat memecahkan
masalah. Dengan metode diskusi murid diarahkan untuk berfikir secara mandiri
atau tidak bergantung kepada orang lain termasuk guru.
b.
Melatih murid untuk mengungkapkan pendapat pribadiya secara lisan atau melalui
percakapan
c.
Membantu gurunya untuk berpartisipasi aktif di dalam proses pembelajaran.
Dengan kata lain guru tidak menjadi actor yang menentukan penyelesaian masalah,
sebab, topic diskusi diselesaikan secara bersama- sama dengan melibatkan ide
dan pendapat murid.
4.
Peran Guru dalam Diskusi
Guru
yang memilih mengunakan metode diskusi harus menjalankan beberapa peran agar
diskusi berjalan dengan tertib dan sesuai kepada tujuan pembelajaran. Adapun
peran guru dalam kegiatan diskusi adalah
a.
Menjadi seorang ahli. Ketika metode diskusi bertujuan untuk memecahkan masalah
dalam suatu pembelajaran, maka guru dapat berperan sebagai seorang ahli yang
mengetahui lebih banyak dari pada murid.
b.
Memimpin jalannya diskusi. Sebenarnya, peimpin diskusi juga dapat diserahkan
kepada murid yang dianggap mampu. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa peran
pemimpin ini sangat penting karena sangat menentukan keberhasilan atau
kegagalan diskusi dalam wilayah pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya sosok
yang memimpin jalannya diskusi adalah guru. Sebagai pemimpin diskusi, guru
harus mampu menjalankan beberapa peran penting yang diantaranya adalah mengatur
lalu lintas diskusi, menjadi penangkis dari pertanyaan dan jawaban yang tidak
penting dari siswa, serta menjadi penunjuk jalan bagi keterarahan diskusi
terhadap tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
5. Langkah- langkah Menjalakan
Diskusi
Dalam
pelaksanaan diskusi seorang guru harus melalui tahapan – tahapan atau langkah-
langkah yag diantaranya :
a. Mempersiapkan atau merencanakan
diskusi
melalui
penyusunan rencana diskusi, guru dapat menentukan tema, mengarahkan peserta
serta menerapkan target atau tujuan dari pelaksanaan diskusi.
b. Pelaksanaan diskusi
dalam
pelaksanaan diskusi, guru dapat mmbuat beberapa kelompok dan membagi tugas para
murid. Hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru ialah merangsang murid untuk
berpartisipasi aktif mengutarakan pendapatnya arau mengajukan pertanyaan,
mencatat ide-ide yang dianggap penting, serta menciptakan suasana kondusif.
c. Mengevaluasi jalannya diskusi
sebuah
diskusi dilakukan guru dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang mudah
dipahami serta mengajak guru berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan suatu
masalah. Oleh karena itu, diskusi sebaiknya diakhiri dengan membuat kesimpulan,
membacakan kembali hasil diskusi, serta meluruskan penrnyataan yang keliru. Hal
yang tidak kalah penting ialah mengevaluasi atau membuat penilaian terhadap
pelaksanaan diskusi. Evaluasi ini dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan
dalam pelaksanaan diskusi selanjutnya.
6. Kelebihan dan kelemahan diskusi
a. Kelebihan metode diskusi
1.
Merangsang kreatifitas murid
Diskusi
berguna memancing kreativitas murid dalam bentuk ide, gagasan, inisiatif, serta
terobosan baru dalam pemecahan masalah. Bahkan, diskusi dapat merangsang murid
untuk mengemukakan pendapatnya sendiri, menyetujui dan memperkuat pendapat
teman, atau bahkan mengoreksi opini peserta lainnya.
2.
Memperluas wawasan urid
Diskusi
menuangkan beberapa pengetahuan sekaligus dalam wilayah dan waktu yang sama
sehingga pengetahuan pun menjadi semakin berkembang. Tidak hanya itu, dalam
upaya memecahkan masalah, murid dapat menemukan pencerahan atau inspirasi dari
berbagai sumber. Disisi lain, melalui diskusi, guru telah membantu untuk
mengembangkan musyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah.
3.
Mendorong murid untuk selalu bertanggung jawab
Diskusi
mengembangkan sikap tanggung jawab murid terhadap pendapat, keputusan, atau kesimpulan
yang diambil. Selain itu, diskusi tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang
luas, tetapi juga kemampuan berbicara secara logis dan sistematis. Melalui
diskusi, guru mengajarkan murid
b.
Kelemahan metode diskusi
1.
Sulit memprediksi hasil
Penggunaan
metode diskusi dalam wilayah pembelajaran memiliki kelemahan berupa sulit
mempredisksi hasilnya. Sebab seluruh proses diskusi sangat bergantung kepada
kecakapan pemimpin diskusi serta partisipasi aktif peserta. Terkadang, metode
diskusi dalam proses pembelajaran diwarnai monopoli atau dominasi dari murid
yang memiliki kecerdasan menonjol.
2.
Memerlukan waktu yang cukup lama
Metode
diskusi memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mempersiapkan segala sesuatu
untuk memulainnya, mulai dari mengatur posisi duduk murid, mempersiapkan topic,
dan melakukan kegiatan diskusi itu sendiri. Hal ini sangat tidak efektif
apabila dilakukan pada jam pelajaran yang hanya satu les misalnya.
3.
Hanya cocok membahas hal- hal yang bersifat problematik
Daftar
Rujukan
Setyanto, Ardi N. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar
Mengajar. Jogjakarta : DIVA Press.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.