Oleh : Muhammad Yusuf
Dunia sesungguhnya telah di hebohkan dengan merebaknya sebuah virus
yang telah menjangkit lebih dari jutaan penghuninya. Banyak diantara para
korban yang terjangkit pada akhirnya sembuh namun sebagian besar lagi meninggal
akibat virus tersebut.
Para ahli menyebutkan bahwa rata- rata orang yang selamat adalah mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dari mereka yang tidak selamat. Daya tahan tubuh atau yang kerap kita kenal sebagai imunitas merupakan salah satu faktor kunci dalam proses penyembuhan setiap pasien yang terinfeksi.
Para ahli menyebutkan bahwa rata- rata orang yang selamat adalah mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dari mereka yang tidak selamat. Daya tahan tubuh atau yang kerap kita kenal sebagai imunitas merupakan salah satu faktor kunci dalam proses penyembuhan setiap pasien yang terinfeksi.
Kerja sistem imunitas tubuh sangat tergantung pada pola hidup yang dilakukan oleh masing- masing orang. Selain melaui asupan makanan yang bernutrisi serta tidur yang cukup pikiran juga dapat mempengaruhi keadaan imunitas dan fisik seseorang.
Pikiran, sekalipun ia tidak kelihatan tapi dampaknya dapat kita rasakan secara fisik. Coba ikuti intruksi saya. Pejamkan mata anda lalu pikirkanlah seseorang yang kabar darinya selalu anda tunggu- tunggu di whatsap anda.
Pikirkan bahwa orang itu sekarang sedang chat anda dan menanyakan kabar anda. Lalu kemudian ia mengajak anda untuk makan malam bersama disuatu tempat. Anda kemudian mengiyakannya. Lalu pikirkan bahwa di tempat itu ternyata dia tidak seorang diri melainkan ia juga mengajak kedua orang tuannya dan ia juga memperkenalkan diri anda kepada kedua orangtuanya seraya berkata bahwa anda adalah orang yang ia pilih sebagai seseorang yang akan bersamanya selama-lamanya.
Apa yang anda rasakan..? apakah anda bahagia ?, apakah anda tersenyum ?. jika anda mengikuti instruksi yang saya berikan maka anda saat ini sedang tersenyum dengan suasana hati yang bahagia.
Begitulah pikiran, sekalipun ia tidak kelihatan dia bisa memberikan dampak kepada kita secara fisik. Apapun yang kita pikirkan dan apapun yang kita katakan pada diri kita akan diambil oleh otak. Selanjutnya ia akan membuka data- data yang sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Ketika itulah pikiran kita mempengaruhi tubuh dan ekspresi wajah. Jadi seseorang bisa merasakan bahwa fisiknya dipengaruhi oleh pikiran.
Mari kita lihat sebuah kisah. Dahulu ada seseorang yang sering sekali merasa pusing di kepalanya. Dan rasa pusing tersebut sudah ia rasakan semenjak tiga tahun yang lalu (sebelum ia meninggal) . Awalnya dia hanya sering merasa sedikit pusing dan tidak terjadi sesuatu yg berarti bagi kesehatannya selama pusing itu berlangsung. Ia tetap hidup dan tidak merasa sesuatu hal yg membuat dia khawatir. Sampai di suatu pagi ketika anak dan istrinya membawanya pergi berobat ke rumah sakit untuk berkonsultasi perihal rasa pusing yang sering dialaminya. Awalnya ia menolak karena ia merasa baik- baik saja, namun istri dan anaknya bersikeras untuk membawanya. Sesampainya di sana dan dilakukan pemeriksaan secara detail, sang dokter memberitahu bahwa ada pembekuan darah yang sangat kronis di otaknya. Pembekuan itu terjadi sudah sangat lama dan berubah menjadi kangker dengan stadium tingkat akhir. Saat itu juga.. seketika ia down dan pingsan. Dokter dan keluarga membawanya ke ruangan rawat inap untuk ditangani lebih lanjut. Namun tidak berapa lama di ruangan rawat inap. karena kondisinya semakin memburuk Dokter memutuskan untuk memindahkannya menuju ruang ICU. Beberapa hari setelah itu iya di bawa pulang oleh keluarganya di dampingi oleh seorang suster menggunakan sebuah mobil ambulan pembawa jenazah. “Kesimpulan dari semua ini adalah pikiran dan tubuh saling mempengaruhi.”
Dua tahun yang lalu saya membaca sebuah buku berjudul “Terapi berfikir positif”, yang ditulis oleh seorang motivator muslim dunia yaitu Dr. Ibrahim Elfiky. Dalam tulisannya beliau juga menerangkan secara detail mengenai bagaimana pikiran dapat mempengaruhi keadaan fisik seseorang dan begitu pula sebaliknya.
Beliau juga menceritakan bahwa di sebuah rumah sakit yang berada di pusat kota San Fransisco, Amerika Serikat, pasien diterapi dengan tawa dan kabar positif. Hasilnya, terapi seperti ini meningkatkan kesembuhan sampai 35%. Ketika orang yang sakit berfikir positif, tersenyum, optimis, dan tertawa, kadar endrofin dalam tubuhnya meningkat. Edrofin adalah sejenis morfin atau obat penenang alami yang dihasilkan oleh tubuh manusia untuk memberikan rangsangan penghilang rasa sakit yang dirasakan oleh manusia dan kadar edrofin inilah yang membantu pasien tersebut untuk sembuh. Hal semacam ini tentunya juga sangat cocok apabila diterapkan dimasa sekarang ini untuk membantu kesembuhan para pasien yang terinveksi virus corona.
Selama ini berita- berita tentang banyaknya penderita virus corona yang tersebar di hampir seluruh penjuru dunia dan berita- berita tentang banyaknya pasien yang mati akibat terserang virus corona tentu berdampak negatif kepada setiap orang bukan hanya kepada mereka yang telah terjangkit. Berita- berita semacam itu bahkan bisa membuat seseorang yang awalnya sakit demam biasa menjadi sangat ketakutan serta mengira dirinya telah terserang covid hingga pada akhirnya pikirannyalah yang membuat ia mati.Oleh karenanya sudah selayaknya media menyetop berita- berita yang membuat orang memiliki pandangan negatif yang terlalu berlebih. dan menggantinya dengan berita- berita positif misalnya tentang kesembuhan pasien yang terinfeksi virus.
Kewaspadaan dan pola hidup sehat harus tetap digalakan serta diharapkan bagi setiap orang baik yang terlibat langsung seperti dokter, perawat, maupun yang tidak terlibat langsung dalam penaganan pasien yang mengidap virus corona untuk memberikan kesan- kesan yang positif mengenai kemungkinan sembuh para pasien agar pikirannya berubah menjadi lebih positif dan pada akhirnya dapat meningkatkan kadar endrofin yang ada didalam tubuhnya.
Kesan- kesan positif itu bisa kita berikan melalui informasi atau berita- berita kesembuhan pasien yang terinveksi virus. Misalnya berita seperti 79% penerita covid sembuh. Atau berita- berita lain seperti telah ditemukannya obat covid-19. Dan lain- lain. Mengapa hal tersebut perlu dilakukan karena pikiran memiliki kemampuan mengobati tubuh dan membantunya bebas dari penyakit. Karena itu, Dr. Ibrahim Elfiky juga berpesan bahwa, mulai hari ini, putuskanlah apa yang akan anda pikirkan. Sebab pikiran anda akan berpengaruh pada tubuh.
Percaya atau tidak terkadang pikiran jauh lebih membunuh ketimbang penyakit.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.