![]() |
Sumber Gambar : https://www.bolumenara.co.id/ |
Bangunan milik PT.
London Sumatera (lonsum) merupakan salah satu bangunan bersejarah yang hingga
kini keberadaannya masih sangat terawat.
Bangunan ini terletak
berdekatan dengan Lapangan Merdeka Medan dan pintu masuk Kesawan, atau yang
lebih tepatnya lagi. Bangunan ini terletak persis di persimpangan jalan Ahmad
Yani dan Ahmad Yani VII.
Secara fisik bangunan
ini berbentuk siku seperti huruf “L” dikarenakan letaknya yang berada persis di
persimpangan jalan.
Bangunan ini terdiri
dari empat lantai, tidak termasuk bagian atap yang sebenarnya juga masih dapat
di pergunakan.
Untuk arsitekturnya, bangunan ini banyak
dipengaruhi oleh Britis Colonial Style dimana, dinding batu bata, dan atap
gentengnya bertulang, serta nuansa warna putih yang bgitu mendominan pada
setiap bagian bagunan tersebut.
Didalam proses
sejarahnya, bangunan yang didirikan pada tahun 1914 ini digunakan sebagai
kantor perwakilan perkebunan Ingris Harrisons & Crusfield. Dan kemudian
bangunan tersebut dijual kepada pemerintah Belanda.
Di masa kepemilikan
Belanda bangunan ini kemudian mengalami perubahan nama menjadi Juliana
Building. Nama Juliana merupakan nama dari Putri Belanda. Bangunan ini sdirawat
dengan sangat baik dan masih berdiri hingga saat ini.
Nama dari gedung ini
pun kemudian diubah kembali menjadi London Sumatera. Dan salah satu yang
menarik dari bagunan ini adalah
Harrisons & Crusfield yang berpusat di London justru meniru gedung
London-Sumatera-Indonesia yang merupakan kantor cabangnya.
Daftar
Pustaka
Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan. Jelajah Medan Heritage. Visit Medan Years
2013.
Surapati
, Syarifuddin. 2014, “Sejarah Bangunan-Bangunan Bersejarah Sebagai Sumber
Pembelajaran Sejarah Di Kota Medan. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.