Pada era modren saat
ini dimana pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi dan tidak sebanding dengan
pertumbuhan lapangan kerja menuntut masyarakat agar lebih kreatif dan mandiri untuk
menciptakan lapangan kerjanya sendiri, hal ini setidaknya yang terjadi kepada
Pak Wagio seorang pedagang bakso di jalan Melati Raya Kecamatan Medan Helvetia.
Bermula dari penggalamannya bekerja sebagai pegawai bakso di warung milik
temannya akhirnya pada 2006 Pak Wagio memilih membuka warung baksonya sendiri.
Adapun usaha bakso yang didirikan oleh Pak Wagio ini diberi nama bakso Melly,
pencatutan nama Melly sebagai nama usaha baksonya berasal dari nama anak
sulungnya yaitu Melly.
Berbicara tentang bagaimana
pak Wagio menggeluti usahanya tentu tidak jauh berbeda dengan usaha – usaha
bakso lainnya. Usaha bakso yang di geluti oleh pak Wagio sama dengan para
pedagang bakso lainnya yaitu mengalami banyak pasang surut, apalagi pada masa
sekarang ini dimana tren makanan cepat saji yang bertemakan makanan – makanan
barat telah menjamur dan lebih diminati masyarakat khususnya kaum muda dengan
alasan utamanya adalah tempat.
Tempat memang menjadi
salah satu faktor penarik untuk membuat konsumen memilih untuk makan dan
menghabiskan uangnya. Dengan tempat
berdesain mewah dan tampilan yang sangat elegan makanan – makanan ala
barat menghipnotis para konsumen untuk datang dan memilih makan disana
ketimbang makan – makanan tradisional seperti bakso yang dari segi tempat
sungguh sangat sederhana, padahal jika dilihat dari segi rasa menurut tim
penulis makanan – makanan tradisional seperti bakso yang di jual oleh pak Wagio
sebenarnya tidak kalah enak jika dibandingkan dengan makanan – makanan modern
ala barat yang ada saat ini, hanya saja tim penulis juga mengakui dan seperti
yang kita ketahui bahwa tampilan bakso dari tahun ketahun seperti itu – itu
saja tidak ada inovasi yang lebih yang dapat menarik orang sehingga menarik
untuk dilihat dan dikonsumsi.
Oleh karena itu pada
tulisan kali ini tim penulis tertarik mempelajari hal – hal apa saja yang
sebenarnya menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, beserta ancaman yang ada pada
usaha makanan tradisional khususnya warung bakso pak Wagio. Penelitian ini juga
nantinya akan menganalisis kondisi BEP (Break Even Point), agar pak wagio
mengetahui analisis pulang pokok dari usahanya sehingga ia dapat lebih untung
dan dapat merenovasi desain dan tempat usahanya agar menjadi lebih indah dan
diminati oleh konsumen sehingga warung bakso pak Wagio tidak termarginalkan dan
menjadi tetap eksis dan tidak kalah bersaing dengan makanan – makanan modern
yang ada saat ini.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.