Friday, October 13, 2017

Peristiwa Heroik di Surabaya



Peristiwa ini dimulai dari kedatangan sekutu yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak, Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Kedatangan sekutu di kota Surabaya ternyata membuat ulah. Tentara sekutu yang datang ke kota Surabaya kemudian membebaskan orang-orang belanda yang berada di penjara Kalisosok. Para tawanan tersebut kemudian dipersenjatai. Melihat hal tersebut maka rakyatpun mulai melakukan perlawanan yang pada akhirnya terjadilah pertempuran diberbagai tempat.

Pertempuran- pertempuran tersebut baru mereda setelah tercapainya perundingan genjatan senjata. Akan tetapi, tembak menembak masih terjadi di Gedung Internatio dekat Jembatan Merah. Tembak-tembakanpun semakin genjar hingga pada insiden tembak- menembak tersebut menewaskan Brigjen A.W.S. Mallaby.

Tewasnya Brigjen A.W.S. Mallaby menjadikan hubungan antara tentara sekutu (Ingris) dengan Indonesia semakin memburuk. Pihak sekutu kemudian menuduh bahwa pihak Indonesialah sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas tewasnya Brigjen A.W.S. Mallaby.

Untuk menindak lanjuti hal tersebut pihak Ingris dibawah pimpinan E.C. Mansergh mengeluarkan ultimatum kepada Indonesia agar tentara dan para pemuda Surabaya menyerah paling lambat tanggal 10 November 1945 pukul 06:00. Ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu ternyta tidak diperdulikan. Ingris naik pitam dan segera mengrahkan pasukannya untuk melancarkan serangan besar-besaran di kota Surabaya. Para pejuang kita berusaha dengan sekuat tenaga menangkis serangan demi serangan yang dilancarkan oleh sekutu baik dari darat, laut, maupun udara. 

Image result for Bung tomo 
Sumber Gambar : News.detik.com

Melihat kekuatan sekutu yang begitu kuat, para pemimpin yang memimpin pasukan pejuang Indonesia tak henti-hentinya memberikan dorongan dan semagat kepada para pejuang kita. Pemimpin pemimpin tersebut diantaranya adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, Ktut Tantri (seorang wanita Amerika), dan Jonosewoyo (Komandan Divisi Surabaya).

Kurang lebih hampir tiga minggu para pejuang di Surabaya bertempur mati-matian untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam peristiwa tersebut banyak korban yang gurur dari kedua belah pihak. Dan untuk mengenang semangat kepahlawanan para pejuang Indonesia dalam pertempuran tersebut maka, pada setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Dan di Surabaya didirikanlah sebuah Tugu Pahlawan.




Daftar Pustaka

Sardiman. Dkk. 2015. Pembelajaran IPS Terpadu Untuk Kelas IX SMP dan MTS. Solo: Platinum.
 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.