Wednesday, August 30, 2017

Pemasangan Kamera CCTV Yang Terintegrasi Sebagai Upaya Untuk Menciptakan Rasa Aman Bagi Pengguna Jalan Dari Maraknya Aksi Begal Motor Di Kota Medan



Oleh
Muhammad Yusuf
Jln Pukat IV Medan
Strata Satu (S1)
0821-6638-3523

BAB I. PENDAHULUAN

a.    Latar Belakang Masalah

Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2014, kota Medan memiliki jumlah penduduk lebih dari dua juta jiwa[1]. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, maka tak salah jika kota ini juga memiliki mobilitas masyarakat yang besar pula. 

Di tengah padatnya aktivitas dan rutinitas yang dijalani oleh masyarakat kota Medan, jalanan menjadi suatu unsur yang tidak terlepaskan. Jalanan berperan penting dalam memobilisasi masyarakat yang ingin bergerak dari suatu tempat menuju ke tempat yang lainnya. 

Tingginya mobilitas masyarakat dijalanan tentunya dapat menimbulkan berbagai hal yang diataranya adalah kemacetan, kecelakaan dan sampai kepada sesuatu yang dapat mengancam kehidupan masyarakat itu sendiri seperti peluang terjadinya berbagai tindak kejahatan yaitu pemerasan, pungutan liar, penganiayaan hingga perampasan barang berharga yang belakangan ini kita kenal sebagai aksi begal.

Penjahat Jalanan atau begal kian hari aksinya semakin menjadi-jadi. Sudah banyak masyarakat yang menjadi korban dari keganasan begal- begal tersebut, ada yang kehilangan harta benda, ada yang menjadi korban kekerasan, dan ada juga yang sampai kehilangan nyawa. 

Maraknya kejahatan yang terjadi di jalanan kota Medan ini semakin hari semakin meresahkan masyarakat, sebab para pelaku begal ini terbilang nekad dan sadis dalam beraksi. Berdasarkan pantauan penulis terhadap beberapa kasus yang terjadi, salah satu peristiwa teragis dialami oleh seorang mahasiswa bernama David Juliono (22) yang tewas ditikam oleh kawanan begal saat hendak pulang kuliah pada Jumat dini hari (21/4) di Jl KL Yos Sudarso KM 11, Kelurahan Titi Papan, Kecamatan Medan Deli, Medan. 

Peristiwa tersebut hanya salah satu contoh dari banyak kasus yang dialami oleh masyarakat kota Medan. Masyarakat sudah sangat resah dan was-was apalagi ketika hendak berpergian pada malam hari.

Pihak kepolisian selaku pihak yang berwenang dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat telah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir terjadinya tindak kejahatan khususnya yang disebabkan oleh begal. Kepolisian terus berupaya dalam mengatasi masalah ini yang diantaranya adalah dengan membentuk 15 tim khusus anti begal dan melakukan tindakan tegas, yakni tembak di tempat kepada pelaku pembegalan dan kejahatan lainnya[2]. Meskipun kendati demikian, masih ada saja pelaku begal yang tidak kapok dalam melakukan aksinya.

Peran serta masyarakat juga sanggat dibutuhkan dalam hal ini. Masyarakat kota Medan harus selalu waspada jika ingin keluar pada malam hari dan segera memberikan laporan kepada polisi jika melihat tanda- tanda dari komplotan begal tersebut. Selain itu adapun upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi maraknya aksi begal motor yang terjadi di kota Medan ialah dengan menggunakan bantuan kamera CCTV yang terintegrasi. 

CCTV merupakan sebuah sistem komputer menggunakan video kamera untuk menampilkan dan merekam gambar pada waktu dan tempat dimana perangkat tersebut terpasang.[3] Melalui kamera CCTV polisi dapat memantau gerak masyarakat di jalanan maupun suatu tempat pada waktu kapan saja, sehingga apabila terjadi suatu tindak kejahatan yang menimpa masyarakat maka pihak kepolisian akan dapat segera datang ke lokasi untuk menyelamatkan korban dan menangkap pelaku kejahatan tersebut atau paling tidak dapat mengenali identitas si pelaku. 

Namun sangat disayangkan bahwa, saat ini kamera CCTV yang dimiliki oleh kepolisisan jumlahnya masih sangat terbatas dan belum terintegrasi sehingga, keberadaanya belum bisa mengkaver keseluruhan wilayah di kota Medan. Adanya keterbatasan dari jumlah maupun anggaran untuk memansang kamera CCTV di sepanjang jalan maupun tempat- tempat umum lainnya tentu menjadi persoalan serius yang harus di carikan solusinya. 

Ditengah keterbatasan kamera CCTV yang dimiliki oleh pihak kepolisian maka sangat diharapkan agar pemerintah daerah dalam hal ini selaku instansi yang paling berwenang di daerah harus bisa menggandeng para perusahaan swasta, tempat usaha, mall, restoran maupun masyarakat secara umum yang memiliki gedung ataupun rumah di pinggir jalan maupun dekat dengan tempat-tempat umum agar mau mengintegrasikan kamera CCTV yang mereka miliki untuk kemudian dapat dipantau langsung oleh pihak kepolisian.

Dengan terintegrasinya kamera CCTV tersebut maka akan memudahkan pihak kepolisian untuk memantau berbagai tempat maupun lokasi yang ada di kota Medan. Sehingga polisi bisa langsung datang ke tempat kejadian perkara bila mana pada monitor pengawas terlihat ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan segera. Penulis berharap apabila kelak program ini dapat terealisasikan dengan sangat baik maka akan dapat mengurangi berbagai bentuk tindak kejahatan khususnya  masalah begal motor yang kian hari kian meresahkan masyarakat kota Medan. Dengan berkurangnya berbagai bentuk tindak kejahatan di jalanan maka hal ini tentunya juga dapat menciptakan rasa aman bagi masyarakat pengguna jalan.


[1] BPS Provinsi Sumatera Utara : Jumlah Penduduk Daerah Perkotaan dan Perdesaan Menurut Kabupaten/Kota (jiwa), 2014.                                                                                 
[2] BATAMNEWS.CO.ID, Medan - 400 Kasus Begal Sebulan, Kapolda Sumut Murka. http://batamnews.co.id/berita-2691-400-kasus-begal-sebulan-kapolda-sumut-murka.html. Diakses pada tanggal 15 Juli 2017.
[3]Quantum Galaxy. Pengertian CCTV dan perangkat - perangkat. http://www.cctvpantura.com/2015/11/pengertian-cctv-dan-perangkat-perangkat.html . Diakses pada tanggal 16 Juli 2017.




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.