Oleh : Muhammad Yusuf
Menjelang
dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Desember mendatang, kondisi
perekonomian di dunia khususnya negara – negara anggota Asean dikejutkan oleh anjloknya nilai mata uang
terhadap dolar .
Bagi
Indonesia sendiri kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar sangat mempengaruhi . Pasalnya Indonesia sebagai negara importir , dengan melemahnya
nilai tukar rupiah terhadap dolar akan memberatkan dunia usaha yang dimana
dalam proses kegiatanya membutuhkan
bahan baku dari luar .
Dengan
naiknya harga bahan baku maka mau tidak mau kondisi tersebut memaksa para
pengusaha untuk menaikan harga jualnya , kenaikan harga jual tersebut pastinya
akan melemahkan nilai beli masyarakat sehingga perusahaan terancam bangkrut
karena barang yang diproduksinya tidak laku di pasaran .
***
Serentetan
peristiwa diatas sedikit banyaknya persis
menggambarkan pada kondisi perekonomian Indonesia tahun 1998 , dimana anjloknya
nilai tukar rupiah terhadap dolar mengakibatkan
puluhan perusahaan besar gulung tikar dan menghasilkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi jutaan
pekerja .
Krisis
ekonomi tahun 1998 juga mengakibatkan gejolak politik yang sangat luar biasa hingga memaksa presiden Soeharto yang menjabat
sebagai presiden saat itu harus menanggalkan kekuasaanya .
***
Sangat
menyeramkan memang , jika kita membayangkan masalah seperti itu terulang
kembali , namun kita juga harus memberikan apresiasi khususnya kepada para
pelaku UMKM kita . Krisis tahun 1998 sejatinya telah memicu semangat masyarakat
dalam berwira usaha . Pada
tahun 2002, dari sekitar 40 juta pelaku usaha, 39 juta diantaranya usaha mikro,
640 ribu unit usaha kecil, 70 ribu usaha menengah dan 11 ribu usaha besar
(Krisnamurti , 2003)
Angka
tersebut terus mengalami peningkatan menurut data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) per Februari 2012 setidaknya jumlah wirausahawan indonesia mencapai 43,84 juta .
hasil ini setidaknya cukup menjadi bukti bagi kita bahwa dampak dari krisis ekonomi yang melanda
Indonesia tahun 1998 mampu mengubah pola pikir sebagian masyarakat untuk
menjadi masyarakat yang produktif .
Tidak
hanya itu saja Peningkatan – peningkatan yang terjadi pada UMKM juga menjadi
bukti bahwa UMKM merupakan sarana ekonomi yang paling menyentuh masyarakat. Dengan
jenis usaha yang membutuhkan modal tidak
terlalu besar , setiap orang bisa mendirikan usaha tersebut .
UMKM mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pembangunan ekonomi nasional . Melalui UMKM masyarakat mendapatkan penghasilan
dari usahanya sendiri . dan mampu membuka lapangan usaha bagi orang lain yang
nantinya akan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat .
Oleh
karenanya pemerintah diharapkan dapat membantu dan mengawal perogram ini dengan
sangat baik , karena proses pertumbuhan ekonomi tidak bisa dicapai bila salah
satu unsur saja yang bermain . Dalam hal ini , pertumbuhan ekonomi membutuhkan keterpaduan antara pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah
bertugas mengawal dan memberikan suntikan modal beserta bimbingan kepada
masyarakat bagai mana mengelola usahanya , sementara itu masyarakat bersungguh
– sungguh dalam menjalankan usahanya .
Sebagai
mana yang disampaikan oleh bapak Rhenald Kasani dalam sebuah tulisanya “ Negara
yang tangguh adalah negara yang 80% perekonomianya di topang oleh pengusaha –
pengusaha sekala UKM, bukan pembisnis sekala raksasa .
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.