Sunday, September 13, 2015

UMKM Sebagai Pondasi Ekonomi Nasional




Oleh : Muhammad Yusuf


https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQawAet8Yty-fkP8LVYG7CsgbWcV4Xz7LMZogFcYRdPmLkQzrYR
 Sumber Gambar : pribuminews.com

Menjelang dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Desember mendatang, kondisi perekonomian di dunia khususnya negara – negara anggota Asean  dikejutkan oleh anjloknya nilai mata uang terhadap dolar  .

Bagi Indonesia sendiri kenaikan nilai tukar rupiah terhadap  dolar sangat mempengaruhi . Pasalnya  Indonesia  sebagai negara importir , dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar akan memberatkan dunia usaha yang dimana dalam proses  kegiatanya membutuhkan bahan  baku dari luar .

Dengan naiknya harga bahan baku maka mau tidak mau kondisi tersebut memaksa para pengusaha untuk menaikan harga jualnya , kenaikan harga jual tersebut pastinya akan melemahkan nilai beli masyarakat sehingga perusahaan terancam bangkrut karena barang yang diproduksinya tidak laku di pasaran .

***

Serentetan peristiwa diatas sedikit banyaknya  persis menggambarkan pada kondisi perekonomian Indonesia tahun 1998 , dimana anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar mengakibatkan  puluhan perusahaan besar gulung tikar dan menghasilkan gelombang  pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi jutaan pekerja .

Krisis ekonomi tahun 1998 juga mengakibatkan gejolak politik yang sangat luar biasa  hingga memaksa presiden Soeharto yang menjabat sebagai presiden saat itu harus menanggalkan kekuasaanya . 

***

Sangat menyeramkan memang , jika kita membayangkan masalah seperti itu terulang kembali , namun kita juga harus memberikan apresiasi khususnya kepada para pelaku UMKM kita . Krisis tahun 1998 sejatinya telah memicu semangat masyarakat dalam berwira usaha . Pada tahun 2002, dari sekitar 40 juta pelaku usaha, 39 juta diantaranya usaha mikro, 640 ribu unit usaha kecil, 70 ribu usaha menengah dan 11 ribu usaha besar (Krisnamurti , 2003)

Angka tersebut terus mengalami peningkatan menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2012 setidaknya jumlah wirausahawan indonesia mencapai 43,84 juta . hasil ini setidaknya cukup menjadi bukti bagi kita bahwa  dampak dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1998 mampu mengubah pola pikir sebagian masyarakat untuk menjadi masyarakat yang produktif .

Tidak hanya itu saja Peningkatan – peningkatan yang terjadi pada UMKM juga menjadi bukti bahwa UMKM merupakan sarana ekonomi yang paling menyentuh masyarakat. Dengan jenis usaha yang  membutuhkan modal tidak terlalu besar , setiap orang bisa mendirikan usaha tersebut . 

UMKM  mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional . Melalui UMKM masyarakat mendapatkan penghasilan dari usahanya sendiri . dan mampu membuka lapangan usaha bagi orang lain yang nantinya akan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat  .

Oleh karenanya pemerintah diharapkan dapat membantu dan mengawal perogram ini dengan sangat baik , karena proses pertumbuhan ekonomi tidak bisa dicapai bila salah satu unsur saja yang bermain . Dalam hal ini ,  pertumbuhan ekonomi membutuhkan keterpaduan  antara pemerintah dan masyarakat.

Pemerintah bertugas mengawal dan memberikan suntikan modal beserta bimbingan kepada masyarakat bagai mana mengelola usahanya , sementara itu masyarakat bersungguh – sungguh dalam menjalankan usahanya .

Sebagai mana yang disampaikan oleh bapak Rhenald Kasani dalam sebuah tulisanya “ Negara yang tangguh adalah negara yang 80% perekonomianya di topang oleh pengusaha – pengusaha sekala UKM, bukan pembisnis sekala raksasa .
           


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.