Saturday, December 22, 2018

Manajemen Supply Chain dan Sistem Informasi Korporat Terpadu


Image result for manajemen suply


a.       Sistem Informasi Terpadu
Konsep supply Chain Manajement memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkaid di dalam suatu sistem bisnis. Menurut Arif Wibowo (2014) Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas- aktivitas berikut :
  Meramalkan permintaan pelanggan
  Membuat jadwal produksi
  Menyiapkan jaringan transportasi
  Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
  Menerima persediaan dari pemasok
Mengelola persediaan  bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi
  Melakukan produksi
  Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan
Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan dan kepada pelanggan.
Menurut Gery Granika (2014) Integrasi dalam rantai pasokan dapat berjalan jika didukung oleh saluran informasi yang berbasiskan JIT (just in time), artinya komunikasi rantai pasokan mutlak diperlukan dalam proses koordinasi. Sehingga perusahaan yang menerapkan system informasi JIT akan dapat mencapai tingkat integrasi tertentu dan berdampak pada meningkatkan kinerja organisasional.

b.      Arsitektur Sistem Informasi Korporat Terpadu
Membangun sebuah arsitektur sistem informasi korporat terpadu yang baik dapat dimulai dari melihat siapa saja yang membutuhkan teknologi tersebut. Paling tidak ada empat orang yang membutuhkannya . Menurut Ety Rochaety,dkk (2013) dalam arsitektur sistem informasi korporat setidaknya ada empat orang yang membutuhkannya yaitu, Konsumen, Manajemen, Staf dan Rekan bisnis.
Masing-masing stakeholder di atas berhadapan secara langsung dengan satu atau lebih sub-sistem aplikasi yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terdapat 8 (delapan) komponen utama dalam arsitektur sistem informasi korporat terpadu :
1.      Selling Chain Management Informatioan System-sub sistem yang secara langsung berinteraksi dengan pelanggan agar mereka dapat dengan mudah mengadakan akses terhadap produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, terutama yang berhubungan dengan aktivitas transaksi bisnis. 
2.      Customer Relationship Management Information System- sub sistem yang berfungsi sebagai sarana komunikasi efektif antara pelanggan dengan perusahaan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan akan informasi maupun bentuk pelayanan lainnya sehubungan dengan produk dan jasa yang ditawarkan. 
3.    Enterprise Resource Planning System-sub sistem yang secara langsung berfungsi mengintegrasikan proses-proses penciptaan produk dan jasa dari perusahaan, mulai dari dipesannya bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi sampai dengan terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan. 
4.    Management Control Information System-sub sistem yang bertanggungjawab memberikan data dan informasi bagi keperluan pengambilan keputusan manajeman perusahaan dan stakeholder lainnya, baik keputusan-keputusan yang bersifat strategis maupun taktis sehari-hari.
5.    Administrative Control Information System-sub sistem yang memiliki fungsi utama sebagai penunjang terselenggaranya proses-proses administrasi perusahaan yang menjadi tulang punggung komunikasi antar staf-staf di dalam perusahaan.
6.    Supply Chain Management Informatioan System-sub sistem yang menghubungkan sistem informasi internal perusahaan dengan sistem informasi yang dimiliki oleh para rekanan bisnis, terutama para pemasok bahan-bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi. 
7.    Enterprise Applications Integration System-sub sistem yang memiliki tanggung jawab utama mengintegrasikan berbagai sub-sistem yang tersebar di berbagai divisi atau fungsi yang ada di perusahaan. 
8.    Knowledge-Tone Applications Informatioan System-sub sistem yang memfokuskan diri pada penyediaan fungsi-fungsi intelligence bagi perusahaan yang merupakan hasil pengolahan berbagai data dan informasi yang tersebar di berbagai sistem basis data perusahaan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.