Sumber Gambar : zamanmaniaceh.blogspot.com
Karyawisata dapat dikatakan sebagai perjalanan atau
kunjungan lapangan oleh sekolompok orang yang jauh dari lingkungan normal.
Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, penelitian non eksperimen,
atau memberikan pengalaman murid di luar rutinitas harian. Selain itu, metode
ini juga bertujuan agar murid mengamati subjek dalam keadaan alami serta
mengumpulkan sampel. Dalam budaya masyarakat barat, metode karyawisata
digunakan guru saat murid-murid dalam keadaan kurang kondusif atau tengah
dilanda kejenuhan. Sebagian besar peneliti awal pasti menggunakan cara ini agar
dapat melihat keadaan secara langsung. Charles Darwin yang memberi kontribusi
besar bagi ilmu pengetahuan juga menggunakan metode ini.untuk mengurangi risiko
dan pengeluaran, sebagian besar sekolah dimasa kini menerapkan produser
kunjungan resmi yang mencangkup estimasi, persetujuan, serta penjadwalan
melalui perencanaan perjalanan.
1. Pengertian Metode Karya Wisata
Menurut Beberapa Ahli
a. Menurut Roestiyah
Menurut Roestiyah (2001) menyatakan bahwa karya wisata bukan
sekedar rekreasi, melainkan belajar atau memperdalam pengetahuan dengan cara
melihat kenyataan di alam terbuka. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
dikatakan bahwa metode karya wisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan
dengan mengajak murid kesuatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Misalnya, guru mengajak murid untuk
melihat bangunan kuno disudut kota, mengunjungi museum, atau mendatangi tempat-
tempatdiluar sekolah yang berhubungan dengan pembelajaran.
b. Menurut Checep
Menurut Checep (2008) menjelaskan bahwa metode karya wisata
atau widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa murid mempelajari materi
pelajaran diluar kelas. Ia juga menjelaskan bahwa manfaat dari metode ini
adalah memanfaatkan lingkungan sekitar, merangsang kreativitas murid, serta
memperoleh informasi secara lebih luas dan actual. Bahkan metode ini
memungkinkan mencari dan mengelola informasi. Akan tetapi, metode karya wisata
memerlukan waktu lama, biaya besar, serta harus melalui perancangan dan
persiapan yang tidak sebentar.
c. Menurut Mulyasa
Menurut Mulyasa (2005) menjelaskan bahwa karya wisata
merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh para peserta didik
untuk memperoleh pengalaman belajar secara langsung dan merupakan bagian integral
dari kurikulum sekolah. Meskipun didalamnya terdapat banyak hal yang bersifat
non akademis, karyawisata dapat mempercepat penyampaian materi, terutama
berkaitan dengan pengembangan wawasan dan pengalaman mengenai dunia luar.
c. Menurut Djamarah
Menurut Djamarah (2002), metode karya wisata merupakan cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek
tertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu, misalnya meninjau pengadaian. Banyak
istilah yang dipergunakan pada metode karyawisata ini, seperti widyawisata, study tour, dan sebagainya. Karyawisata
dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi bisa juga dilaksanakan selama
beberapa hari atau bahkan jangka panjang.
2. Lankgah- Langkah Pelaksanaan
Metode Karya Wisata
Agar penerapan metode karyawisata dapat berjalan efektif.,
pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah- langkah berikut ini.
a. Persiapan
Dalam merancang tujuan karyawisata, guru perlu menetapkan
tujuan pembelajaran secara jelas, mempertimbangkan pemilihan tempat, serta
menghubungi pemimpin atau penanggung jawab objek yang akan dikunjungi. Hal ini
dilakukan untuk merundingkan segala sesuatu, menyusun aktifitas secara masak,
serta membagi tugas setiap murid, mulai dari sebelum sampai hingga sesudah
pelaksanaan karyawisata. Untuk melaksanakan karyawisata, perlu dibentuk panitia
guna meninjau secara langsung objek yang akan dituju. Dalam survey, harus
diperoleh data tentang objek, antara lain meliputi kondisi lokasi, aspek- aspek
yang dipelajari, serta biaya keseluruhan konsumsi, transportasi, dan
penginapan.
b. Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survey)dibicarakan bersama
dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi tujuan karyawisata, pembagian
objek sesuai dengan tujuan pembelajaran, jenis objek, serta jumlah siswa. Dengan
perencanaan, resiko kesalahan atau kegagalan penerapan metode ini dalam aktivitas
belajar dapat diminimalkan.
Daftar
Rujukan
Setyanto, Ardi N. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar
Mengajar. Jogjakarta : DIVA Press.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.