Bunyi hukum permintaan
adalah “ Semakin tinggi tingkat harga suatu barang, semakin sedikit jumlah
barang yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga suatu barang,
semakin banyak jumlah barang yang diminta.
Bunyi hukum permintaan
tersebut dapat kita lihat pada contoh dibawah ini.
Kondisi
|
Tingkat
Harga Buku Bacaan
|
Jumlah
Buku Tulis yang tersedia
|
A
|
Rp.
10.0000
|
50 Buah
|
B
|
Rp.
8.000
|
60 Buah
|
C
|
Rp.
6.000
|
80 Buah
|
D
|
Rp.
2.000
|
100 Buah
|
Keterangan
:
Hukum permintaan tersebut
memberikan petunjuk kepada kita bahwa jumlah barang yang diminta berbanding
terbalik dengan tingkat harga. Atau degan kata lain hubungan antara jumlah
barang yang diminta dengan tingkat harga memiliki hubungan yang negatif.
Mula- mula pada saat harga
buku Rp. 2.000 per buah atau berada pada titik D maka, jumlah barang yang
diminta sebanyak 100 buah. Kemudian saat harga buku naik menjadi Rp. 6.000 per
buah atau berada pada titik C maka, barang yang diminta menjadi 80 buah atau
terjadi penurunan permintaan terhadap buku tersebut. Dan begitulah seterusnya.
Hal ini sesuai dengan bunyi hukum permintaan yag telah dijelaskan sebelumnya.
Hukum permintaan
tersebut akan berlaku bila faktor-faktor selain harga tidak berubah atau dengan
kata lain berada pada keadaan casteris
paribus (Faktor-Faktor lain dianggap tetap) yaitu :
a. Hukum
permintaan tidak memperhatikan pengaruh jumlah barang yang diminta terhadap
tinggi rendahnya tingkat harga. Akan tetapi tingkat harga akan berpengaruh
terhadap banyaknya jumlah barang yang diminta .
b. Faktor-
faktor selain harga dapat berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta harus
casteris paribus (dianggap tetap).
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.