Sunday, June 9, 2019

Pencatatan Transaksi yang Berhubungan dengan Barang Dagang Menggunakan Metode Perpetual dan Physical


Image result for Metode perpetual dan physical

1. Metode Perpetual

Sistem pencatatan ini dikenal dengan metode buku. Metode perpetual ini memiliki sistem yang mencatat setiap persediaan yang keluar dan masuk ke dalam buku catatan. Tiap jenis barangnya dibakukan menjadi sistem kartu persediaan dan pada pencatatan dalam pembukuan menggunakan rekening pembantu persediaan. Catatan rincian dalam buku pembantu dapat diawasi melalui kontrol rekening persediaan pada barang ke dalam buku catatan besar. Rekening yang dipergunakan untuk aktivitas pencatatan persediaan tersebut terdiri atas beberapa kolom yang bisa digunakan untuk mencatat aktivitas pembelian, aktivitas penjualan serta saldo persediaan. Segala perubahan pada persediaan diiringi dengan aktivitas pencatatan pada rekening persediaan sehingga saldo persediaan bisa dikontrol dan diketahui kapan pun dengan cara melihat kolom pada saldo dalam rekening persediaan. Setiap kolom perlu dirinci kembali guna kuantitas dan kualitas harga pendapatannya.
Pemanfaatan metode buku akan mempermudah pembukuan neraca serta laporan untung rugi dalam jangka pendek. Hal tersebut dikarenakan tidak diperlukannya lagi pengadaan perhitungan fisik guna mengetahui jumlah persediaan akhir. Ciri-ciri umum pada sistem perpetual ini ialah :

a. Pada pembelian barang dibukukan dengan disusun pada buku catatab dengan mendebet rekening persediaan.
b. Pada harga utama / pokok penjualan dihitung setiap kali transaksi penjualan dan disusun melalui buku catatan dengan mendebet persediaan melalui rekening HPP.
c. Persediaan berupa rekening kontrol yang dilengkapi dengan buku bantu melalui persediaan yang berisikan susunan catatan pada tiap jenis persediaan. Buku catatan persediaan menyatakan kwantitas serta harga pendapatan untuk tiap-tiap jenis barang yang terdapat pada persediaan.

2. Metode Periodik

Dalam metode periodik, jika terjadi aktivitas pembelian maka jurnalnya ialah melakukan debet terhadap rekening pembelian serta melakukan kredit kas atau hutang dagang. Apabila terjadi aktivitas penjualan maka jurnalnya ialah melakukan debet rekening piutang/kas dagang serta melakukan kredit rekening pada penjualan. Untuk mengeidentifikasi persediaan akhir maka perlu dilakukan inventarisasi atau stock opname di akhir periode.
dari kedua jenis metode di atas, metode jenis persediaan periodik jauh lebih sederhana serta jauh lebih mudah dalam hal penyelenggaraannya jika dibandingkan dengan metode perpetual. Namun apabila ditinjau dari sisi ketepatan serta kecepatan informasi yang ditimbulkan, jenis metode persediaan perpetual memiliki keunggulan jauh lebih baik secara fungsional dari pada jenis metode periodik.

Berikut adalah contoh dari pencatatan transaksi dengan menggunakan metode Perpetual dan Physical :


TRANSAKSI
PERPETUAL

PHYSICAL

Pembelian Barang Dagang
Merchandise Inventory
        Cash/Account Payable
Rp.xxx
             Rp.xxx
Purchase
        Cash/Account Payable
Rp.xxx
             Rp.xxx
Biaya Angkut Pembelian
Merchandise Inventory
        Cash
Rp.xxx
             Rp.xxx
Freight In
        Cash
Rp.xxx
             Rp.xxx
Retur Pembelian Barang Dagang
Cash/Account Payable  
        Merchandise Inventory
Rp.xxx
             Rp.xxx
Cash/Account Payable

         Purchace Return

Rp.xxx
             Rp.xxx
Potongan Pembelian
Account Payable  
        Cash
        Merchandise Inventory
Rp.xxx
             Rp.xxx
             Rp.xxx
Account Payable  
        Cash
        Purchase Discount
Rp.xxx
             Rp.xxx
             Rp.xxx
Penjualan Barang Dagang
Cash/Account Receivable
        Sales
Rp.xxx
             Rp.xxx
Cash/Account Receivable
        Sales
Rp.xxx
             Rp.xxx
Harga Pokok Penjualan
Cost of Good Sold
       Merchandise Inventory
Rp.xxx
             Rp.xxx
TIDAK DIJURNAL

Biaya Angkut Penjualan
Freight Out
        Cash
Rp.xxx
             Rp.xxx
Freight Out
        Cash
Rp.xxx
             Rp.xxx
Retur Penjualan
Sales Return  
        Account Receivable/Cash
Rp.xxx
             Rp.xxx
Sales Return
       Account Receivable/Cash
Rp.xxx
             Rp.xxx
Harga Pokok Retur Penjualan
Merchandise Inventory
        Cost of Good Sold
Rp.xxx
             Rp.xxx
TIDAK DIJURNAL

Potongan Penjualan
Cash  
Sales Discount
        Account Receivable
Rp.xxx
Rp.xxx
             Rp.xxx
Cash  
Sales Discount
        Account Receivable
Rp.xxx
Rp.xxx
             Rp.xxx

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.