Gerakan Literasi
Nasional (GLN), mendefiniskan Literasi Baca Tulis, adalah kemampuan untuk,
1)
Memahami
teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat, dan menggunakannya untuk
mengembangkan pengetahuan dan potensi diri;
2)
Menuangkan
gagasan dan ide ke dalam tulisan dengan susunan yang baik untuk berpartisipasi
di lingungan sosial.
Untuk penguatan
Literasi Baca tulis ini, di SMK
diperlukan latihan-latihan untuk pembiasaan di sekolah agar peserta didik mempunyai
kecakapan dalam memahami informasi dan kemahiran dalam membaca dan menulis.
Lebih lanjut hasil dari kecakapan Literasi Baca Tulis adalah, kemampuan
mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai
aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/berbicara. Hal ini
sangat berguna bagi siswa SMK dalam menyelesaikan tugas-tugas memahami berbagai
manual/panduan atau petunjuk maupun penyusunan laporan yang bisas dilakukan
dalam tugas-tugas praktik.
b. Literasi Numerasi
Sebagaimana
definisi GLN, bahwa Literasi Numeraasi adalah,
1)
Kecakapan
untuk menggunakan berbagai macam angka dan symbol yang terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks
kehidupan sehari-hari;
2)
Kecakapan
untuk menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk grafik,
tabel, bagan dan menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan
mengambil keputusan.
Meskipun
literasi numerasi dan matematika keduanya berlandaskan kepada pengetahuan dan
keterampilan yang sama, namun, pengetahuan matematika saja tidak membuat
sesorang memiliki numerasi. Numerasi mencakup mengaplikasikan konsep dan kaidah
matematika dalam situasi riil sehari-hari, yang seringkali permasalahannya
tidak terstruktur, memiliki banyak cara penyelesaian atau bahkan tidak ada
penyelesaian yang tunta, serta berhubungan dengan factor non matematis. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan matematika dan numerasi terletak
pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut.
Berpegang pada
definisi tersebut, maka dalam keterampilan di bidang literasi numerasi ini,
bukan hanya kemampuan menghitung, namun juga memperhitungkan. Memperhitungkan
segala sesuatu untuk pemecahan masalah sebelum mengambil keputusan, termasuk
memperhitungkan untung-rugi sebelum menentukan langkah. Kecakapan ini perlu
dilatih dan dibiasakan sebagai bentuk upaya penggunaan kemampuan berpikir
kritis dalam memecahkan masalah dan menentukan solusi. Siswa SMK sangat perlu
berlatih dalam hal ini agar dapat menjadi nilai tambah dalam produktivitas
kerja. Potensi dan kecakapan literasi merupakan salahsatu karakter kerja.
c. Literasi
GLN
mendefinisikan Literasi
sains, adalah
1)
Kecakapan
memahami fenomena alam dan sosial sekitar kita
2)
Kecakapan
untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar kita dapat hidup dengan
lebih nyaman, lebih sehat dan lebih baik
Bagi Siswa SMK, Literasi Sains sangat berguna untuk
menerapkan hukum-hukum sains dalam pembelajaran dan menghadapi pekerjaan.
Karena pemahaman akan fenomena sosial akan sangat menolong dalam mengambil
keputusan untuk menjalani tugas pekerjaan agar mempunyai kemanfaatan bsar bagi
kehidupan sesama. Misalnya, siswa pariwisata menggunakan fenomena sosial dalam
pemberian layanan terhadap tamu hotel atau menyiapkan agenda tour; siswa dari
program studi seni kriya dapat mengguanakan pemahaman terhadap fenomena sosila
dalam menciptakan karya seni sesuai bidang kekriyaannya.
d. Literasi
Digital/ TIK
Sesuai dengan
definisi dari GLS, bahwa Literasi
Digital, adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan
bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.
Gaya hidup digital, adalah istilah
yang seringkali digunakan untuk menggambarkan gaya hidup modern yang penuh
dengan pemanfaatan teknologi informasi. Misalnya menggunakan jasa taksi daring,
belanja dengan sistem daring, dan tentu saja dalam berkomunikasi dan mengakses
informasi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pengembangan proses pembelajaran di
SMK. Siswa SMK harus mengenal tentang penggunaan internet dalam pembelajaran
maupun kehidupan sehari-hari. Kegiatan perancangan desain komunikasi visual,
aplikasi sofware, animasi banyak
digunakan di SMK. Diperlukan pula pemahaman tentang transaksi elektronik dan
penggunaan sistem daring dalam pemasaran produk
e. Literasi Finansial
Literasi Finansial, adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman-pemahaman tentang konsep, resiko, keterampilan, dan motivasi dalam konteks finansial.
dalam menumbuhkembangkan literasi finansial ini, disekolah perlu ditanamkan tentang fungsi uang, yaitu pertama, untuk hidup (dibelanjakan dalam memenuhi kebutuhan), kedua, ditabung sebagai persiapan masa depan.
termasuk di dalamnya untuk investasi; dan yang ketiga
untuk sosial, misalnya bersedekah. Dengan demikian anak-anak telah diajarkan
sejak dini untuk mengimplementasikan literasi finansial dalam hidupnya.
Menurut
OJK (Literasi OJK, 2016) Literasi
keuangan diartikan sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan,
menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi,
menggunakan dan mengkomunikasikan informasi terkait jasa keuangan untuk mengatasi mencapai
kesejahteraan hidup. Salahsatu bentuk yang dianjurkan dalam Permendikbud
23/2015, Peserta
didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan
lainnya).
Di
SMK, literasi Keuangan merupakan kecakapan yang sangat dibutuhkan, karena SMK
mempersiapkan lulusannya antara lain untuk menekuni kewirausahaan. Oleh karena
itu Literasi keuangan merupakan jenisliterasi yang wajib dipahamkan di kalangan
siswa SMK.
f. Literasi
Budaya dan Kewargaan
Literasi Budaya merupakan kemampuan
dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas
bangsa. Literasi Kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajibannya
sebagai warga negara.
Artinya, bahwa literasi budaya dan
kewargaan ini, tidak hanya dalam lingkup sebagai warganegaraan sebagai global.
Misalnya, warga negara Indonesia sebagai warga regional di tingkat ASEAN maupun
warga bangsa di dunia. Etika, kepatutan dan budaya dari negara tetangga dan
sesama warga bangsa perlu dipahami dan dihargai untuk dapat hidup serasi secara
bersama.
Pemahaman Literasi
Budaya dan kewargaan bagi peserta didik SMK, akan sangat membantu dalam
menjadikannya sebagai pertimbangan untuk menciptakan produk dan jasa yang dapat
diterima oleh masyarakat. Dngan kecakapan Literasi Budaya dan Kewargaan, siswa
SMK dapat berinovasi dan mengembangkan kreativitas berdasarkan kearifan local
maupun kebutuhan global.
Sumber : Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Pembinaan SMK
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.