Saturday, July 14, 2018

Jenis-Jenis Literasi

          a. Literasi Baca Tulis

           
 

Gerakan Literasi Nasional (GLN), mendefiniskan Literasi Baca Tulis, adalah kemampuan untuk, 


1)    Memahami teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat, dan menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri;
2)    Menuangkan gagasan dan ide ke dalam tulisan dengan susunan yang baik untuk berpartisipasi di lingungan sosial.

Untuk penguatan Literasi Baca tulis ini, di SMK diperlukan latihan-latihan untuk pembiasaan di sekolah agar peserta didik mempunyai kecakapan dalam memahami informasi dan kemahiran dalam membaca dan menulis. Lebih lanjut hasil dari kecakapan Literasi Baca Tulis adalah, kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/berbicara. Hal ini sangat berguna bagi siswa SMK dalam menyelesaikan tugas-tugas memahami berbagai manual/panduan atau petunjuk maupun penyusunan laporan yang bisas dilakukan dalam tugas-tugas praktik.
  


b.    Literasi  Numerasi

 


Sebagaimana definisi GLN, bahwa Literasi Numeraasi adalah, 

1)    Kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan symbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari;

2)    Kecakapan untuk menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk grafik, tabel, bagan dan menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan.

Meskipun literasi numerasi dan matematika keduanya berlandaskan kepada pengetahuan dan keterampilan yang sama, namun, pengetahuan matematika saja tidak membuat sesorang memiliki numerasi. Numerasi mencakup mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika dalam situasi riil sehari-hari, yang seringkali permasalahannya tidak terstruktur, memiliki banyak cara penyelesaian atau bahkan tidak ada penyelesaian yang tunta, serta berhubungan dengan factor non matematis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan matematika dan numerasi terletak pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut. 

Berpegang pada definisi tersebut, maka dalam keterampilan di bidang literasi numerasi ini, bukan hanya kemampuan menghitung, namun juga memperhitungkan. Memperhitungkan segala sesuatu untuk pemecahan masalah sebelum mengambil keputusan, termasuk memperhitungkan untung-rugi sebelum menentukan langkah. Kecakapan ini perlu dilatih dan dibiasakan sebagai bentuk upaya penggunaan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan menentukan solusi. Siswa SMK sangat perlu berlatih dalam hal ini agar dapat menjadi nilai tambah dalam produktivitas kerja. Potensi dan kecakapan literasi merupakan salahsatu karakter kerja.
 
 


c. Literasi
 

GLN mendefinisikan Literasi sains,  adalah 

1)    Kecakapan memahami fenomena alam dan sosial sekitar kita

2)    Kecakapan untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar kita dapat hidup dengan lebih nyaman, lebih sehat dan lebih baik

Bagi Siswa SMK, Literasi Sains sangat berguna untuk menerapkan hukum-hukum sains dalam pembelajaran dan menghadapi pekerjaan. Karena pemahaman akan fenomena sosial akan sangat menolong dalam mengambil keputusan untuk menjalani tugas pekerjaan agar mempunyai kemanfaatan bsar bagi kehidupan sesama. Misalnya, siswa pariwisata menggunakan fenomena sosial dalam pemberian layanan terhadap tamu hotel atau menyiapkan agenda tour; siswa dari program studi seni kriya dapat mengguanakan pemahaman terhadap fenomena sosila dalam menciptakan karya seni sesuai bidang kekriyaannya.
 
 
d.    Literasi Digital/ TIK

Sesuai dengan definisi dari GLS, bahwa Literasi Digital, adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. 
          

 


Gaya hidup digital, adalah istilah yang seringkali digunakan untuk menggambarkan gaya hidup modern yang penuh dengan pemanfaatan teknologi informasi. Misalnya menggunakan jasa taksi daring, belanja dengan sistem daring, dan tentu saja dalam berkomunikasi dan mengakses informasi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pengembangan proses pembelajaran di SMK. Siswa SMK harus mengenal tentang penggunaan internet dalam pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari. Kegiatan perancangan desain komunikasi visual, aplikasi sofware, animasi banyak digunakan di SMK. Diperlukan pula pemahaman tentang transaksi elektronik dan penggunaan sistem daring dalam pemasaran produk
 

            

            e. Literasi Finansial

      
Literasi Finansial, adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman-pemahaman tentang konsep, resiko, keterampilan, dan motivasi dalam konteks finansial.

dalam menumbuhkembangkan literasi finansial ini, disekolah perlu ditanamkan tentang fungsi uang, yaitu pertama, untuk hidup (dibelanjakan dalam memenuhi kebutuhan), kedua, ditabung sebagai persiapan masa depan.
 
termasuk di dalamnya untuk investasi; dan yang ketiga untuk sosial, misalnya bersedekah. Dengan demikian anak-anak telah diajarkan sejak dini untuk mengimplementasikan literasi finansial dalam hidupnya.

Menurut OJK (Literasi OJK, 2016) Literasi keuangan diartikan sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi terkait jasa keuangan untuk mengatasi mencapai kesejahteraan hidup. Salahsatu bentuk yang dianjurkan dalam Permendikbud 23/2015, Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya). 

Di SMK, literasi Keuangan merupakan kecakapan yang sangat dibutuhkan, karena SMK mempersiapkan lulusannya antara lain untuk menekuni kewirausahaan. Oleh karena itu Literasi keuangan merupakan jenisliterasi yang wajib dipahamkan di kalangan siswa SMK. 
  

f.  Literasi Budaya dan Kewargaan

    Literasi Budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Literasi Kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. 

   Artinya, bahwa literasi budaya dan kewargaan ini, tidak hanya dalam lingkup sebagai warganegaraan sebagai global. Misalnya, warga negara Indonesia sebagai warga regional di tingkat ASEAN maupun warga bangsa di dunia. Etika, kepatutan dan budaya dari negara tetangga dan sesama warga bangsa perlu dipahami dan dihargai untuk dapat hidup serasi secara bersama. 

   Pemahaman Literasi Budaya dan kewargaan bagi peserta didik SMK, akan sangat membantu dalam menjadikannya sebagai pertimbangan untuk menciptakan produk dan jasa yang dapat diterima oleh masyarakat. Dngan kecakapan Literasi Budaya dan Kewargaan, siswa SMK dapat berinovasi dan mengembangkan kreativitas berdasarkan kearifan local maupun kebutuhan global.




Sumber : Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Pembinaan SMK
 


     



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.